MenteriPertanian Syahrul Yasin Limpo, katanya, telah menggarisbawahi bahwa pengembangan korporasi dan food estate harus mampu meningkatkan ketahanan pangan nasional, optimalisasi sumber daya, dan membuka peluang usaha pertanian lebih efisien hulu ke hilir (on farm dan off farm) bagi kesejahteraan petani.
Penerapan Budi Daya Tanaman Pangan Terpadu pada Kondisi Lingkungan yang Terbatas Hara guna Mewujudkan Ketahanan Pangan NasionalPenerapan Budi Daya Tanaman Pangan Terpadu pada Kondisi Lingkungan yang Terbatas Hara guna Mewujudkan Ketahanan Pangan NasionalABSTRACT Land resources are one of the factors that determine the success of an agricultural business system, because almost all agricultural businesses are based on land resources. Land in the tropics is prone to degradation, including in Indonesia. Soil degradation if it occurs continuously can cause the loss of the ability of the soil as a growth medium for plants. Losing the ability of the soil can cause the soil to become damaged/marginalized. Nutrients and minerals in marginal land are very few or even non-existent so that without special treatment, the land cannot be used as agricultural land. Besides that, the lack of education and knowledge of farmers about land management causes marginal lands to not be used optimally. This also affects the import of food, which makes our country still dependent on other countries. So that indirectly our domestic food security is threatened. In modern agriculture, marginal land can be used as fertile agricultural land, by carrying out a land management process. Conventional land cultivation can be done by land clearing, plowing, harrowing, and basic fertilization and the addition of ameliorative material. However, among the five stages, the fertilization stage is the stage that is considered very important in land management because the effect of fertilization is very dominant in improving soil quality. The fertilizer used in integrated crop cultivation is organic fertilizer. Organic fertilizers are easily biodegradable, so their use in the cultivation of food crops is very important. With the implementation of integrated food crop cultivation, it is expected to increase the productivity of domestic foodstuffs. Increased productivity can be used to meet national food needs. The fulfillment of national food needs will create national food security. ABSTRAK Sumber daya lahan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan suatu sistem usaha pertanian, karena hampir semua usaha pertanian berbasis pada sumber daya lahan. Lahan di wilayah tropis mudah mengalami degradasi termasuk di Indonesia. Degradasi tanah apabila terjadi terus menerus dapat menyebabkan hilangnya kemampuan tanah sebagai media pertumbuhan bagi tanaman. Kehilangan kemampuan tanah tersebut dapat menyebabkan tanah menjadi rusak/marginal. Unsur hara dan mineral di dalam lahan marginal sangat sedikit atau bahkan tidak ada sehingga tanpa adanya perlakuan khusus, lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Disamping itu rendahnya pendidikan dan pengetahuan para petani tentang pengolahan lahan menyebabkan lahan – lahan marginal belum bisa dimanfaatkan secara optimal. Hal itu pun berpengaruh terhadap impor bahan pangan yang menjadikan negara kita masih bergantung terhadap negara lain. Sehingga secara tidak langsung ketahanan pangan dalam negeri kita terancam. Pada pertanian modern lahan marginal dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian yang subur, dengan melakukan sebuah proses pengolahan lahan. Pengolahan lahan secara konvensional dapat dilakukan dengan cara pembersihan lahan land clearing, pembajakan, penggaruan, dan pemupukan dasar serta penambahan bahan ameliorasi. Namun diantara lima tahap tersebut, tahap pemupukan merupakan tahap yang dianggap sangat penting dalam pengolahan lahan karena pengaruh pemupukan sangat dominan terhadap peningkatan kualitas tanah. Pupuk yang digunakan dalam budi daya tanaman terpadu adalah pupuk organik. Pupuk organik mudah terurai sehingga penggunaannya dalam budi daya tanaman pangan sangat diutamakan. Dengan adanya penerapan budi daya tanaman pangan terpadu diharapkan dapat meningkatkan produktivitas bahan pangan dalam negeri. Produktivitas yang meningkat dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Terpenuhinya kebutuhan pangan nasional akan menciptakan ketahanan pangan nasional.
1 Kebutuhan tanaman pangan dan hortikultura yang terus meningkat 0.15 4 0.60 Sangat penting 2. Pasar selalu terbuka luas 0.10 4 0.40 Sangat penting 3. Pengembangan teknologi budidaya tanaman pangan dan hortikultura cukup besar 0.05 4 0.20 Cukup penting 4. Peluang kerjasama dengan investor swasta cukup besar 0.05 4 0.20 Cukup penting 5.
KompetensiTeknis Petani Padi dalam Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu di Desa Sukaresmi Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor December 2019 AGRIEKSTENSIA 18(2):80-95
. t9dbxltboq.pages.dev/710t9dbxltboq.pages.dev/751t9dbxltboq.pages.dev/506t9dbxltboq.pages.dev/10t9dbxltboq.pages.dev/464t9dbxltboq.pages.dev/267t9dbxltboq.pages.dev/970t9dbxltboq.pages.dev/236t9dbxltboq.pages.dev/373t9dbxltboq.pages.dev/29t9dbxltboq.pages.dev/887t9dbxltboq.pages.dev/937t9dbxltboq.pages.dev/91t9dbxltboq.pages.dev/662t9dbxltboq.pages.dev/891
petani dalam sumber daya pengolahan tanaman pangan termasuk