lordof the ring 1: the fellowship of the ring (extended) lord of the ring 2: the two towers (extended) lord of the ring 3: the return of the king (extended) lord of war; lost boys 3 the thirst; lottery ticket; love actually; love and edelweiss; love and other drugs; love come; love in another language; love me if you dare; love n' dancing
The Lord of the Rings adalah trilogi film sukses yang diadaptasi dari novel legendaris berjudul sama karya Tolkien. Kurang lebih setelah sepuluh tahun berlalu dari trilogi aslinya, sutradara Peter Jackson berusaha kembali menghidupkan Middle-Earth dengan kisah prekuel The Hobbit yang telah menuai banyak respons beragam dari para penggemar. Tidak berhenti sampai di situ, ternyata kisah Middle-Earth masih akan terus berkembang dengan serial mendatang yang berjudul The Lord of the Rings The Rings of Power. Serial yang diproduksi oleh Amazon Prime Video ini digadang-gadang sebagai serial paling mahal yang pernah digarap dengan taksiran anggaran yang mencapai 1 miliar dolar atau sekitar 14,3 triliun rupiah, untuk lima season The Rings of Power yang akan bercerita tentang berbagai kejadian pada Zaman Kedua, termasuk penempaan cincin, kebangkitan Sauron, kisah epik Númenor, serta aliansi terakhir antara elf dan manusia. Menariknya, meskipun berlangsung pada Zaman Kedua, berikut para karakter dari The Lord of the Rings Zaman Ketiga yang dipastikan akan kembali di serialnya! Galadriel Di trilogi TLOTR sendiri karakter Galadriel yang sangat rupawan diperankan oleh Cate Blanchett melalui film perdananya yang berjudul The Fellowship of the Ring 2001. Sebagai seorang royal elf, Galadriel adalah pemimpin bangsa elf di Lothlórien. Selain mempunyai kecantikan yang sangat menghanyutkan, Galadriel juga terkenal sebagai pengguna salah satu ring of power yang disebut “Nenya”. Diperankan oleh Morfydd Clark, Galadriel di serial mendatang akan tampil lebih gagah dengan balutan armor perang elf berwarna silver, karena pada awal Zaman Kedua ini, dia adalah seorang pasukan elf yang mendapatkan tugas untuk membasmi sisa pasukan Dark Lord Morgoth. Elrond Sama seperti Galadriel, Elrond yang sebelumnya diperankan oleh Hugo Weaving adalah karakter yang memainkan peran cukup penting di trilogi TLOTR. Sebagai pemimpin para elf di Rivendel, Elrond adalah seorang royal elf yang merupakan bagian dari White Council dan telah menggunakan ring of power “Vilya” selama ribuan tahun. Di serial Rings of Power, karakter Elrond dipastikan akan kembali dengan diperankan oleh Robert Aramayo. Digambarkan sebagai seorang arsitek sekaligus politikus yang sangat ambisius, di serialnya nanti Elrond akan diperlihatkan membangun Rivendell sebagai wilayah kekuasaannya. Isildur Muncul di prolog TLOTR, karakter Isildur yang diperankan oleh Harry Sinclair ini adalah orang yang telah memotong tangan Sauron dan mengambil cincin One Power. Alih-alih menuruti arahan Elrond untuk menghancurkannya di Mount Doom, anak dari Elendil ini justru malah menyimpan One Ring dan memicu terjadinya War of the Rings seperti yang bisa kita lihat di trilogi TLOTR. Di serial mendatang, Isildur yang diperankan oleh Maxim Baldry kabarnya akan kembali sebagai sosok pemberani yang berhasil selamat dari serangan Sauron di Minas Ithil dan kemudian menjadi seorang raja manusia. Sauron Cukup jelas bahwa Sauron pasti akan kembali menampakan dirinya di serial The Rings of Power. Sebagai Dark Lord yang menggantikan Morgoth, Sauron akan memainkan peran penting di serialnya, karena dia adalah orang yang telah menciptakan Rings of Power dan membuat Zaman Kedua dipenuhi dengan peperangan antara aliansi manusia dan elf melawan Dark Lord Sauron dan para pasukannya. Menariknya, karena pada Zaman Kedua ini tubuhnya masih diceritakan utuh, alih-alih muncul sebagai mata api raksasa, sepertinya Sauron akan muncul dengan armor hitamnya yang mengerikan. Karakter Lainnya Dengan banyaknya kakrater menarik di trilogi TLOTR, dan timeline yang terbentang selama ribuan tahun di serialnya, kemungkinan akan ada karakter lainnya yang akan kembali. Misalnya suami Galadriel, yaitu Celebron, yang kemungkinan pertemuan pertama mereka akan diceritakan di serialnya, kemudian raja bangsa elf Gil-Galad yang akan memainkan peran penting di kisah aliansi terakhir manusia dan elf saat melawan Sauron, dan tidak ketinggalan juga raja bangsa manusia Elendil yang terlibat dalam aliansi manusia dan elf sekaligus ayah dari karakter Isildur. Itulah para karakter The Lord of the Rings yang dipastikan akan kembali di serial The Rings of Power. Karena timeline yang terjadi jauh sebelum peristiwa War of the Rings, cukup masuk akal jika pemeran dan juga sifat dari para karakter TLOTR ini akan sedikit berbeda di serialnya nanti. Kita nantikan saja aksi epik mereka di serial The Lord of the Rings The Rings of Power yang dijadwalkan untuk tayang perdana di saluran streaming Amazon Prime Video pada 2 September 2022.

lordof the ring 1: the fellowship of the ring (extended) lord of the ring 2: the two towers (extended) lord of the ring 3: the return of the king (extended) lord of war; lost boys 3 the thirst; lost christmas; lost in love ; lost in papua ; lottery ticket; low cost; love aaj kal ; love actually; love and edelweiss; love and other drugs; love

Bagi penggemar genre middle-earth dan fantasi, pastinya kenal dengan The Lord of the Rings TLotR. Dengan aspek mistis dan cerita kepahlawanannya, karya sastra buatan Tolkien ini tak lekang oleh waktu. Bahkan, TLotR masih relevan dan menginspirasi banyak orang hingga saat tentang TLotR, kita umumnya teringat pada karakter-karakter seperti Gollum/Smeagol, Frodo, Sam, Gandalf, Gimli, Legolas, Saruman, atau Sauron. Merambah hingga ke dunia game, karakter TLotR lebih dari ini. Tidak hadir di film, 10 tokoh dari jagat TLotR ini hanya eksklusif di dunia TalionTalion dari Middle-Earth Shadow of Mordor di game Middle-Earth Shadow of Mordor 2014 dan Shadow of War 2017, Talion adalah karakter utama dan seorang ranger dari Gondor. Ia ditugaskan untuk menjaga Gerbang Hitam Mordor sebagai satu hari, pasukan Black Hand utusan Sauron membunuh Talion bersama istrinya, Ioreth, dan anaknya, Dirhael. Sesosok hantu pangeran Elf, Celembrimbor, memutuskan untuk membangkitkan Talion. Berbagi tubuh dengan Celembrimbor, Talion bersumpah untuk balas dendam terhadap cerita, Talion ternyata menjadi jahat karena cincin Isildur dan berubah menjadi Nazgûl, bawahan Sauron. Setelah Sauron takluk, Talion pun ikut wafat dan akhirnya bisa bergabung dengan keluarganya di alam CarnánCarnán adalah roh alam yang berpapasan dengan Talion/Celembrimbor di Hutan Núrn, Mordor, di Middle-Earth Shadow of War. Ia diyakini telah ada sejak Zaman Kedua saat ia mengalahkan Balrog Tar terlihat seperti Ent, Carnán bukan berasal dari ras Ent. Akan tetapi, ia mampu untuk berbicara Bahasa Ent. Selain memiliki kekuatan yang dahsyat, Carnán juga memiliki kemampuan berubah bentuk, dari makhluk lain seperti drake, caragor, dan graug hingga AgandaûrAgandaûr game The Lord of the Rings War in the North 2011 oleh Snowblind Studios, Agandaûr adalah karakter antagonis utama. Berasal dari ras Manusia, Agandaûr juga adalah salah satu tangan kanan militer game ini, Agandaûr ditugaskan oleh Sauron untuk memimpin pasukannya agar dapat menaklukkan rakyat-rakyat di daerah utara sesuai dengan judul game. Akhirnya, Agandaûr wafat seiring dengan kematian Sauron setelah Frodo menghancurkan cincin Sauron di Mount Doom, AndrielAndriel adalah salah satu karakter ras Elf dari game The Lord of the Rings War in the North. Ia adalah seorang Loremaster di Rivendell dan salah satu murid Lord game, Andriel digambarkan terampil menggunakan tongkat, baik dalam pertarungan jarak dekat maupun jarak jauh. Ia juga membantu karakter-karakter baik lainnya dalam menghadang pasukan Sauron di Perang HadhodHadhod adalah salah satu anggota party yang bisa kamu mainkan di game RPG The Lord of the Rings The Third Age 2004 oleh EA Games. Berasal dari ras Dwarf, Hadhod adalah anggota klan Fundin. Konon, ketiga putranya wafat di Pertambangan kemudian pergi ke Moria bersama dengan Elegost. Kemudian, ia bertemur dengan Berethor dan tokoh lainnya. Bersama, mereka berpetualang mengalahkan para troll gua. Seperti Gimli, Hadhod adalah seorang prajurit Dwarf yang kuat serta ahli dalam menggunakan kapak dan palu. Baca Juga Tahan Marah, Ini 10 Tokoh Video Game yang Paling Dibenci 6. HerionHerion di Middle-Earth Shadow of War, Herion adalah karakter yang tidak bisa dimainkan NPC. Ia adalah seorang sersan untuk pasukan Gondor dan bertugas di Minas Ithil sebelum jatuh ke tangan Witch-King Herion memiliki temperamen yang panas dan mudah marah. Hal ini menyebabkannya turun pangkat hingga dua kali selama dinas. Terakhir kali, Herion terlihat saat bertempur melawan pasukan Uruk, dan nasibnya tidak dijelaskan lebih IorethIoreth yang dijelaskan sebelumnya, Ioreth adalah istri Talion dalam duologi Middle-Earth. Ia lahir di Minas Tirith dari ayah bangsawan bernama Hallas. Meski tak disetujui ayahnya, Ioreth tetap menikahi lama, Ioreth diserang oleh bangsawan lain bernama Asgon. Talion kemudian membunuh Asgon untuk melindungi istrinya. Karena Ioreth sedang mengandung Dirhael, Hallas setuju untuk menempatkan Talion di Gerbang Hitam Mordor agar ia tak perlu tetapi, saat invasi Uruk, Ioreth dan Dirhael ditangkap dan dibunuh oleh Black Hand. Kematian Ioreth dan Dirhael menjadi motif balas dendam RatbagRatbag di Middle-Earth Shadow of Mordor, Ratbag adalah salah satu karakter yang ditemui Talion. Berasal dari ras Uruk, Ratbag menjadi bawahan Talion setelah merasa berhutang nyawa karena diselamatkan dari mata-mata di pasukan Sauron, Ratbag memberitahu Talion seluruh informasi mengenai 10 Uruk yang menjadi Warchiefs of Mordor. Bukan dibunuh oleh Hammer of Sauron, Ratbag kembali di Shadow of War dan memiliki bentengnya sendiri setelah menjadi Warchief di pasukan ÛshakÛshak Ratbag, Ûshak juga muncul di Middle-Earth Shadow of War. Berasal dari ras Uruk, Ûshak memiliki terkenal sebagai seorang penipu ulung. Ia tinggal di Mordor dan mengelola arena tempur bernama "The Circus".Dalam game, Ûshak membeli Serka dari kelompok Vanishing Sons dan membuatnya bertarung di The Circus. Akhirnya, saudara Serka, Baranor, datang menyelamatkannya dan membunuh Ûshak serta Tower of SauronTower of Sauron game Middle-Earth Shadow of Mordor, kita akan berhadapan dengan Tower of Sauron. Ia adalah salah satu dari tiga antagonis utama dan merupakan salah satu dari Black Captain bawahan Sauron yang paling asli karakter ini tidak diketahui, tetapi julukannya berasal dari perawakannya yang menjulang tinggi dan perawakannya yang jahat serta menakutkan berasal dari pengaruh gelap Sauron. Tower of Sauron memiliki senjata berbentuk dua kait besar yang ia gunakan bak kapak. Akhirnya, Tower of Sauron menemui ajalnya di ujung belati beberapa karakter The Lord of the Rings yang hanya muncul di game, tidak di film. Siapa sangka, karakter-karakter ini hanya diinspirasi oleh karya Tolkien, tetapi tidak canon. Dari karakter-karakter ini, mana yang pantas diangkat ke layar lebar atau seri? Baca Juga 10 Tempat di Game Star Wars yang Gak Ada di Filmnya
Filmography King Kong, The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring, The Lord of the Rings: The Two Towers, The Lord of the Rings: 10 Kendaraan Pasukan Militer Paling Unik; 6 Hotel dengan Penampakan Hantu Selebritis; Inilah Fungsi Tombol CTRL dari A-Z;
Pedang-pedang ini mungkin fiksi, tapi pencinta film lord of the ring tidak asing lagi mendengar nama-nama pedang ini yang begitu unik. pedang tidak hanya digunakan sebagai senjata untuk perang, tapi juga sebagai simbol kekuatan seseorang. berikut adalah pedang-pedang tersebut. ini merupakan pedangnya frodo, namanya the sting. pedang ini pemberian para elf yang bertujuan untuk melindungi frodo dari orc. pedang ini akan menyala jika ada orc yang mendekatinya. Kalo ini pedangnya si penyihir putih. gandalf. pedang ini dinamakan Glamdring. pedang ini selalu setia menemani sang penyihir putih, termasuk saat mempertahankan gondor dari serangan pasukan mordor yang jahat sekali. Pedang ini milik seorang wanita cantik bernama Eowyn. pedang ini ia gunakan saat berperang melawan pasukan orc di bumi tengah atau gondor. pedang ini lah yang akhirnya bisa membunuh si raja penyihir Angmar dan memastikan kemenangan bagi pihak manusia. Nah, yang satu ini merupakan pedang raja theoden, namanya pedang Herugrim. Pedang ini menemani sang raja dalam mengalahkan pasukan orc pada perang mempertahankan bumi tengah. ketika sang raja memegang pedang ini, maka ia pun terbebas dari pengaruh jahat sihir saruman Klo yang satu ini, bukan pedang, melainkan kampak. kampak ini milik seorang dwarf bernama Gimli. kampak ini selalu menemani gimli dimanapun Gimli berada, termasuk saat ia dan kawan-kawannya mengantarkan cincin ke mordor. Gimli pernah mencoba menghancurkan cincin sauron dengan kampak ini, tapi yang ada cincin itu tidak hancur dan ia terpental ke belakang Pedang ini milik si peri pemanah Legolas. Ras elf selalu memiliki ciri khas dalam berperang, membawa panah dan dua pedang. Memang keahlian memanah adalah senjata paling ampuh para elf, tapi pedang dibutuhkan dalam pertarungan jarak dekat. Pedang ini selalu menemani Legolas kemanapun Ia pergi. Pedang ini, adalah milik raja penyihir dari Angmar. Pedang ini lah yang menemani raja penyihir ini untuk memimpin pasukan orcnya menyerang kerajaan bumi tengah, Gondor. Namun sayang, Dia dibunuh oleh putri dari Ithilien, Eowyn, yang mengakibatkan kekalahan bagi yang terakhir adalah pedang dari raja Gondor, Aragorn. Pedang ini bernama Anduril. Dulunya pedang ini digunakan oleh sesepuhnya Aragorn dalam memerangi Sauron, namun sayang pedang ini patah. Atas perintah dari Elrond, pedang ini ditempa kembali oleh para elf. Pedang ini membantu Aragorn untuk memangil pasukan hantu yang hanya menurut pada keturunan Isildur, untuk memerangi orc yang menyerang bumi tengah.

TaffanaDewi. Taffana Dewi (lahir di Yogyakarta, 31 Juli 1979; umur 34 tahun) adalah pemain film dan sinetron Indonesia. Taffana Dewi dikenal antara lain lewat peran-perannya dalam film-film "panas" di awal 1990-an. Beberapa filmnya antara lain: Misteri Permainan, Gairah Malam, Tergoda, dan Pencet Sana Pencet Sini.

"This is no rabble of mindless Orcs. These are the Uruk-hai, their armor thick and their shields broad..." —Gimli to Théoden Uruk-hai for short, Uruks were brutal warriors of Middle-earth, and the strongest breed of Orc. In The Lord of the Rings, the term Uruk-hai refers chiefly to those bred in Isengard, and in one context are alternatively called Isengarders, while Uruks from Mordor are called Black Uruks or Uruks of Mordor. History[] The Uruks first appeared out of Mordor in TA 2475, when they overran Ithilien and destroyed the city of Osgiliath. The Uruks in the service of Barad-dûr used the symbol of the red Eye of Sauron, which was also painted on their shields. Uruk-hai were later bred by the wizard Saruman the White late in the Third Age by his dark arts in the pits of Isengard. The Uruks in the service of Isengard used the symbol of the white Hand of Saruman, featured on their banners, helmets, and faces. In the War of the Ring, the Uruk-hai made up a large part of Saruman's army, together with the Dunlendings, man-enemies of Rohan. There are suggestions that the Uruk-hai were the result of crossbreeding Orcs and Men. There were other creatures in Saruman's armies, and under his command in the Shire, that appear to have been hybrids. "Half-orcs" were as tall as Men and are never described simply as Orcs, as the Uruk-hai frequently are. Saruman's army of Uruk-hai fought against King Théoden of Rohan and his people at the Battle of the Hornburg. Uruk warriors The Uruks of Saruman used an Elf-rune wrought in white metal on the front of their iron helms. It was clear this stood for Saruman, because their shields had a small white hand the symbol of Saruman centered on a black field. Aragorn commented that their gear was not in the manner of other Orcs at all. Instead of the curved scimitar, they used short, broad-bladed swords. Their great bows were made of yew wood, of the same length and shape as those of men. Saruman appeared to aid his Orcs with his wizardry as well when Aragorn, Gimli, and Legolas followed the party of Uruks who had kidnapped Merry and Pippin, Saruman's will caused weariness of the heart for the pursuers and lent speed to the Orcs.[1] This was the group that slew Boromir, and was later annihilated by Éomer and his Éored.[2] Etymology[] Uruk-hai was a Black Speech word that meant "Orc-folk." The name "Uruk-hai" has the element Uruk, a Black Speech word related to "orc" and to the Valinórean Quenya word urko Ñoldorin Quenya orko of the same meaning. The element hai means "folk," so "Uruk-hai" is "Orc-folk." A similar term is Olog-hai "troll-folk", used for a breed of especially strong and vicious trolls capable of surviving sunlight. Christopher Tolkien describes "uruks" as an anglicization of "Uruk-hai," and his father used the two terms interchangeably a number of times. Portrayal in adaptations[] Saruman's Orcs, possibly Uruks 1978 The Lord of the Rings 1978 animated film[] While their role in the books is recreated for this film, the word "Uruk" is never used in The Lord of the Rings 1978 nor are they clearly distinguished from other Orcs. Hence, it is unknown if they exist in this adaptation. The Lord of the Rings film trilogy[] "Do you know how the Orcs first came to being? They were Elves once, taken by the dark powers, tortured and mutilated. A ruined and terrible form of life. And now, perfected. My fighting Uruk-hai." —Saruman The Uruk-hai force assembled at the foot of the Orthanc In The Lord of the Rings movie trilogy by Peter Jackson, Saruman appeared to believe that the Uruks were his invention. In The Fellowship of the Ring, Gandalf mentions Saruman breeding the Uruks to possess the traits of "Orcs and goblin men" without the two races' weaknesses. However, the film-lore book The Lord of the Rings Weapons and Warfare clears up this discrepancy by explaining that Saruman was in fact only replicating Sauron's method. Sauron's Uruks, seen in The Return of the King, have noticeably rougher features than Saruman's. Saruman's Uruk-hai are shown as being released from a kind of membrane in the mud deep under Isengard special commentary on the DVD edition explained that they were trying to base the scene on an early description of Tolkien's that Orcs "worm their way out of the ground like maggots". Weaponry & army composition[] Uruk-hai in full armour in Peter Jackson's The Lord of the Rings The Two Towers His Uruks army includes pikemen, swordsmen, crossbowmen, sappers, scouts, and berserkers. The berserkers are even larger and more vicious Uruks. They shave their heads and fill their helmets with human blood, so that when they put on the helmets the blood runs down their backs and its scent sends them into a killing frenzy. They carry double-bent swords. These swords were feared by their Rohirrim enemies for good reason. First, they had double spikes on the end used for hamstringing or disemboweling horses. Second, the tremendous strength of the berserkers could easily take the head off of any human. Last, they had a keen cutting edge that could easily cut through the leather armor of the Rohirrim for the massive swords were powerful enough to cut through even steel armor. The sappers were responsible for crewing the ballistae, handling the ladders and carrying Saruman's bombs. The army additionally had many hundreds of pikemen and a smaller count of deadly crossbowmen. Normal Uruk infantry wielded swords and shields. These swords would maximize the brute strength of the Uruks, being able to cut off limbs and heads very easily. An Uruk Berserker They also sometimes use bladed shields with the White Hand painted on them, as seen on Amon Hen during Aragorn's fight against Lurtz. These were broad shields, made of durable iron that could defend well against incoming attacks and would provide an alternative weapon by using the bladed side, should the Uruk lose his other weapon. Scouts wear light, leather armor and have leather helmets with no crests or brims, and wield short swords, axes, daggers, and powerful bows of yew with a tremendous draw weight. Their armor is grey and is made up of large lames and has a groin guard. Underneath is a layer of chainmail that covers the torso, half the arm and a small fraction of the legs. They also wear arm armor but they have bare legs. For footwear they have puttees and sandals that are covered by foot and leg armor. As the Isengard Uruk-hai were an army that was being rapidly grown, mass production of arms was required to equip them quickly. The metal weapons used by the Isengard uruks, as depicted in The Fellowship of the Ring, are made from iron melted in a foundry, cast in open molds, then forged, and finally finished by sharpening on grindstones. Armor and helmets are also seen being hammered and shaped en masse. Though the weapons and armor were competently crafted, the quality is depicted as relatively crude compared to the more finely honed weapons of the Elves, Men, and Dwarves. This lack of quality is not shown as hindering effectiveness. Middle-earth Shadow of Mordor and Shadow of War[] Uruk-hai, or "Uruks" as they are termed in the games, appear in both Middle-earth Shadow of Mordor and its sequel Shadow of War as the games' primary antagonists throughout the land of Mordor. A wide variety of Uruks are depicted, including a hierarchy of captains and warchiefs within Sauron's army. Some are also shown to be necromancers, wielding dark sorcery. Their appearances in these games do not resemble their film depiction. Notable Uruk-hai[] Uglúk - One of Saruman's Uruk-hai who commanded the scouts that attacked the Fellowship of the Ring and captured Merry and Pippin. Uglúk later died fighting Éomer when his band was slain by Rohirrim. Mauhúr led an attack on the Rohirrim surrounding Uglúk's company, but failed to drive them off. Lugdush - He was one of Saruman's Uruks, and appears to be a trusted subordinate of Uglúk. He was tasked with guarding the captive Merry and Pippin. He was presumably killed along the other Orcs by the Riders of Rohan near Fangorn Forest. Lurtz observing his strength after being born from the mud of Isengard Non-canonical[] Lurtz - Lurtz was a character created specifically for Peter Jackson's movie The Lord of the Rings The Fellowship of the Ring. He is the first Uruk-hai bred in Isengard, and kills the first thing he sees, strangling the Orc who oversaw his birth. As the first Uruk made, he is shown to be the strongest Uruk, and his skin appears a muddy brown instead of the other Uruk-hai's more reddish skin. Saruman places him in command of the "Uruk-hai scouts" and sends him along with a company of Uruks to find the Fellowship of the Ring. He kills Boromir with a bow, shooting him three times, and then violently duels with Aragorn, in which he loses his arm, is impaled by Aragorn's sword, and finally beheaded. He was portrayed by New Zealand actor Lawrence Makoare. See also[] Middle-earth weapons and armour Olog-hai Translations[] Foreign Language Translated name Amharic ዑሩክ፡ሃኢ Arabic أوروك-هاي Armenian ՈՒրուկ-հաի Belarusian Cyrillic Урук-хаі Bengali উড়ুক-হয় Bosnian Juruk-hai Bulgarian Cyrillic Урук-хай Chinese 乌鲁克族 Czech Skurut-hai Esperanto Uruk-hajoj Georgian ურუქ-ჰაი Greek Ουρούκ-Χάι Gujarati ઉરુક-હૈ Hebrew אורוק האי Hindi उरुक हाइ Japanese ウルク=ハイ Kannada ಉರುಕ್-ಹೈ Kazakh Ұрұк-һаі Cyrillic Uruk-hai Latin Korean 우르크하이 Kyrgyz Cyrillic Урук-Гаи Macedonian Cyrillic Урук-хаи Marathi ऊरुखै Mongolian Cyrillic Урук-hаи Nepalese उरुक हाइ Persian اوروک-هی Punjabi ਊਰੁਖੈ Russian Урук-Хай Serbian Урук-хаи Cyrillic Uruk-hai Latin Sinhalese ඌරුක්-හ්ඓ Tajik Cyrillic Урук-ха Tamil உருக்-ஹை Telugu ఉరుక్-హై Thai อูรุก-ไฮ Ukrainian Cyrillic Урук-хай Uzbek Урук-ҳаи Cyrillic Uruk-hai Latin Yiddish ורוק-האַי References[] ↑ The Lord of the Rings, The Two Towers, Book Three, Chapter III "The Uruk-hai" ↑ The Lord of the Rings, The Two Towers, Book Three, Chapter II "The Riders of Rohan"
Peteradalah orang dibalik kesuksesan film trilogi Lord of The Ring dan sedang menggarap proyek trilogi selanjutnya yaitu The Hobbit. Selain itu Peter Jackson juga menyutradarai King Kong, District 9 dan The Adventure of Tintin yang sukses di dunia. Pasukan Inggris pernah membakar gedung putih pada perang di tahun 1814. James Hoban kemudian Sudah lama sejak tahun-tahun saya berseragam SMA membaca buku hebat karya John Ronald Reuel Tolkien atau lebih dikenal dengan atau Tolkien saja. Karyanya bukan sekedar buku tetapi juga dunia Tolkien yang bernama Middle-Earth. Sedangkan buku-bukunya yang terkenal adalah The Hobbit dan Trilogi The Lord of The Rings. Ada juga buku The Silmarillion yang merupakan prekuel Middle-Earth juga menarik untuk dibaca, ya, walau saya agak keteteran juga karena sampai saat ini belum selesai membacanya. Buku Pertama, The Fellowship of The Ring Bagi saya, buku Trilogi The Lord of The Rings adalah novel pertama yang saya baca. Di masa saya SMP, sudah ada novel Harry Potter yang merupakan novel laris. Sedangkan saya mengetahui The Lord of The Rings pertama kali pada ulasan di acara Cinema Cinema pada salah satu stasiun TV swasta. Saat itu, film pertama dari Trilogi berjudul The Fellowship of The Ring baru saja rilis. Seingat saya itu terjadi ketika saya masih SMP. Jadi, karena lebih sering membaca komik, saya kurang ngeh dengan film tersebut diadaptasi dari buku laris dan terkenal pada masanya. Buku Kedua, The Two Towers Karena Trilogi The Lord of The Rings adalah novel pertama yang saya baca, jadi ada kenangan yang masih tersimpan. Siapa yang merekomendasikan novel ini? Teman saya bernama Rian Rantaola, seorang yang gila baca, entah komik atau novel. Dialah yang meminjamkan buku The Fellowship of The Ring pada saya. Awal mula membaca novel. Tapi, saya kehilangan kontak dengan teman saya ini, padahal pada saat SMA dia ini yang jadi teman bahas komik atau novel The Lord of The Rings. Ya, kalau kau membaca blog ini, kawanku, kabar-kabarilah. Selain soal siapa yang pertama merekomendasi, saya selalu teringat musik yang menemani saya saat membaca novel The Lord of The Rings. Saat itu saya mendengarkan lagu-lagu Linkin Park pada album remix pertama mereka, Reanimation. Sehingga kalau saya mendengarkan lagu-lagu album Reanimation, teringat akan perjalanan Frodo Baggins dan kawan-kawan. Tapi saya tidak akan membahas mengenai kenangan lama. Banyak yang terjadi setelah itu. Novel Trilogi saya selesaikan dalam masa SMA saya, begitu juga semua film The Lord of The Rings karya Peter Jackson, baik yang versi bioskop maupun extended version. Begitu juga novel yang saya baca, bahkan berulang, menjadi bertambah. Terima kasih untuk momen itu. Tapi, saya belum pernah membaca Harry Potter malahan hahaha. Seperti di paragraf sebelumnya, saking senangnya dengan Trilogi The Lord of The Rings, baik buku dan film saya baca dan tonton sampai habis. Sayangnya, proporsi cukup timpang. Saya menonton film hingga berkali-kali, walau sadar bahwa cerita di film itu sungguh berbeda dengan apa yang di buku. Ada tokoh-tokoh yang ditiadakan dan ada tokoh-tokoh muncul dalam cerita yang tak semestinya. Begitu pula ceritanya yang sepertinya terburu-buru. Itu saya dapati ketika menonton film pertama The Lord of The Rings setelah saya membaca novelnya. Namun, pengaruh komik dan menariknya film karya Peter Jackson tersebut begitu mendistorsi, walau tak semuanya, kisah mengenai misi memusnahkan Cincin Penguasa. Dari 3 buku yang seharusnya, saya hanya punya 2. Karena buku pertama adalah pinjaman, yang seperti kebiasaan anak SMA kalo mau memiliki barang orang lain hasil pinjaman adalah pura-pura lupa. Buku kedua, The Two Towers, secepat mungkin saya beli sebelum film nya rilis, begitu pula buku ketiga, The Return of The King yang saya selesaikan sebelum film nya tayang perdana. Nasib dari dua buku tersebut adalah sebagai berikut. Buku The Two Towers sempat jadi sandera teman saya karena buku The Fellowship of The Ring belum kembali, yang akhirnya jadi milik saya karena diberikan di ujung cerita. Lalu buku tersebut berpindah ke sepupu saya, begitu pula buku ketiga yang nasibnya berakhir di perpustakaan sekolah karena disita! Buku pertama pemberian teman saya juga nasibnya tak diketahui karena saya pinjamkan juga. Akhirnya buku novel pertama yang saya baca bukan menjadi milik saya atau pemilik aslinya. Entah ini karma atau nasib? Akibatnya rasanya agak fatal ya. Karena saya terus menikmati aksi Viggo Mortensen dan Orlando Bloom di film Trilogi The Lord of The Rings yang membuat detil cerita sesungguhnya agak pudar. Seperti peristiwa di Burrow-Downs yang tak tampil di film, apakah Samwise Gamgee memang diusir oleh Frodo ketika di Cirith Ungol, dan banyak kisah lain yang pudar karena memang tidak diangkat di dalam film tersebut. Hanya kisah-kisah berpengaruh yang saya ingat dan berbeda dengan film seperti Pedang Patah yang sudah diperbaiki sejak awal, bukan pada saat menjelang perang. Atau pasukan hantu yang menerjang justru tidak hadir di Pelennor dalam bacaan. Setelah waktu berlalu, di mana saya kuliah dan bekerja, bahkan merantau, Trilogi The Lord of The Rings tak terlupakan. Ada niat untuk menonton berulang kali tapi tidak untuk membacanya sekali lagi. Seperti yang saya tulis di atas saya membaca lebih banyak buku, berbagai macam, tapi tidak lagi membaca The Lord of The Rings. Ingin membeli bukunya, tapi dananya malah untuk membeli buku lain. Sampai pada suatu kali, seorang wanita, yang saat ini menjadi isteri saya, memberikan hadiah ulang tahun 1 set buku The Lord of The Rings plus The Hobbit. Saya tidak akan mengulas mengenai ke 4 buku. Namun, kover buku tersebut adalah poster film dari The Hobbit maupun Trilogi The Lord of The Rings, so bisa dibilang ini buku cetakan baru kalau tidak salah cetakan ketujuh tahun 2012. 1 Set buku Tolkien ini sudah ada sekitar 8 tahun di lemari buku saya dan yang dibaca hanya The Hobbit, satu-satunya buku yang belum saya baca tapi film awalnya nya sudah saya tonton film dibuat Trilogi dengan banyak tokoh tambahan. Buku Ketiga, The Return of The King Sejak membaca The Hobbit, saya tidak lagi membaca The Lord of The Rings. Jikapun ada, saya hanya memilah-milah bagian mana yang menarik untuk dibaca, seperti Khazad-Dum atau Perang Pellenor. Saya juga menonton filmnya tidak sering. Tapi, saya tentu tidak meninggalkan petualangan Middle-Earth. Sebelum saya membaca lagi trilogi The Lord of The Rings, saya telah menambahkan 2 buku Middle-Earth seperti The Silmarillion dan Children of Hurin. Saya juga di awal tahun ini 2021 membeli Beren dan Luthien yang semoga bisa saya baca dan buat blog. Okay, setelah menulis bagian panjang yang adalah uneg-uneg masa lalu. Kali ini saya akan berbagi membaca buku Trilogi The Lord of The Rings yang berbeda. Ini memiliki sedikit kemiripan dengan apa yang saya tulis mengenai Narnia pada tulisan sebelumnya. Perbedaannya, jika pada Narnia yang memiliki 7 buku, lalu ada urutan baca yang kita bisa pilih. Entah urutan menurut waktu publisitasnya atau menurut urutan secara kronologikal ala Narnia. Dan itu menentukan jalan awal cerita mengenai Narnia. Sayangnya, saya baru menyelesaikan buku pertama dan sedang menjelang akhir buku kedua. Trilogi The Lord of The Rings sedikit berbeda. Ketika saya membaca pertama kali, buku The Fellowship of The Ring memiliki alur maju yang dibagi menjadi dua bagian besar. Bagian pertama disebut buku pertama, dan bagian kedua disebut buku kedua. Bagian pertama, menurut saya dibagi tiga bagian. Pertama adalah sekuel dari The Hobbit menceritakan kisah Bilbo Baggins sampai ia menghilang dan mewariskan kekayaannya, termasuk cincinnya pada Frodo. Bagian kedua adalah petualangan Frodo dan kawan Hobbit nya menuju Bree melalui jalan berputar. Lalu, bagian ketiga perjalanan rombongan Frodo bersama Strider menuju Rivendell. Bagian kedua dari buku The Fellowship of The Rings juga demikian. Alur maju. Dari titik mula di Rivendell, yaitu peristiwa siapa saja rombongan Penjaga Cincin yang akan melakukan perjalanan untuk misi menghancurkan Cincin Utama One Ring. Lalu bagian kedua yaitu perjalanan dari Rivendell sampai kejatuhan Gandalf, dan bagian ketiga di mana rombongan diambil alih oleh Aragorn di buku satu disebut Strider, di buku dua diungkap nama asli sekaligus mulai menggantikan nama Strider hingga rombongan terpecah dan diserang oleh gerombolan Orc. Tapi, para pembaca pemula The Lord of The Rings yang, sama seperti saya, dipengaruhi oleh sinema karya Peter Jackson atau mungkin permainan, yang saya tidak pernah main game TLOTR, akan cukup kaget ketika memasuki buku kedua, The Two Towers, dan 2/3 buku ketiga, The Return of The King. Mengapa? Karena para pengembara terpecah menjadi dua kelompok di bagian akhir buku pertama. Karena perpecahan maaf spoiler maka pada buku kedua dan sebagian besar buku ketiga ditulis berdasarkan perjalanan dua kelompok tersebut. Nah, sedikit berbagi. Pada saat saya membaca pertama, saya agak terkejut ketika selesai membaca buku ketiga bagian pertama buku kedua. Itu terjadi karena alur kedua kelompok sangat berbeda. Kelompok pertama begitu cepat dan dinamis, sedangkan kelompok kedua begitu lambat dan cukup gelap. Nah, karena itulah saya menulis blog ini. Berbagi urutan baca yang enak untuk diikuti. Saya tidak menelitinya sendiri, tetapi ada bantuan dari aplikasi Quora ketika mencarinya. Mengapa saya mencarinya? Karena saya ingin membaca tapi terbentur dengan sikap ogah-ogahan ketika bertemu alur lambat dan statis, sehingga membacanya kurang menggebu-gebu. Dan saya berbagi setelah saya mengikuti urutan saat membacanya lagi baru-baru ini. Tentu saja saya harus berterima kasih pada akun Quora tersebut. Urutannya sebagai berikut 1. Buku The Fellowship of The Ring, seluruhnya alur maju, dan dapat dibaca secara berurutan. 2. Buku The The Two Towers di sini akan disebut buku 3 dan buku 4 dan The Return of The King buku 5 dan buku 6. Dan, saya minta maaf terlebih dahulu jika mungkin ada spoiler yang dibagikan. Juga, karena bagian ini agak panjang jadi ada di paragraf yang beda. Urutan Kronologis buku The Two Towers dan The Return of The King menurut penyelidikan oleh sebuah akun yang saya lupa namanya di aplikasi Quora. 1. Kematian Boromir Buku 3 / Ch. 1 2. Pasukan Urukhai B. 3 / Ch. 3 3. Smeagol Dijinakkan B. 4 / Ch. 1 4. Penunggang Rohan B. 3 / Ch. 2 5. Treebeard B. 3 / Ch. 4 6. Melintasi Rawa-rawa B. 4 / Ch. 2 7. Penunggang Putih B. 3 / Ch. 5 8. Raja Balairung Emas B. 3 / Ch. 6 9. Helm’s Deep B. 3 / Ch. 7 10. Gerbang Hitam Tertutup B. 4 / Ch. 3 11. Jalan ke Isengard B. 3/ Ch. 8 12. Banjir Besar B. 3 / Ch. 9 13. Suara Saruman B. 3 / Ch. 10 14. Palantir B. 3 / Ch. 11 15. Bumbu Masak & Kelinci Rebus B. 4 / Ch. 4 16. Keberangkatan Rombongan Kelabu B. 5 / Ch. 2 17. Minas Tirith B. 5 / Ch. 1 18. Jendela Yang Mengahadap Barat B. 4 / Ch. 5 19. Kolam Terlarang B. 4 / Ch. 6 20. Perjalanan ke Persimpangan B. 4 / Ch. 7 21. Apel Siaga di Rohan B. 5 / Ch. 3 22. Tangga Cirith Ungol B. 4 / Ch. 8 23. Sarang Shelob B. 4 / Ch. 9 24. Pilihan Master Samwise B. 4 / Ch. 10 25. Penyerbuan Gondor atau Perjalanan Kaum Rohirrim B. 5 / Ch. 4 atau Ch. 5. Kedua bagian ini secara kronologis hampir berbarengan. Jadi terserah, mana dahulu yang mau dibaca. Kalo saya memilih Perjalanan Kaum Rohirrim karena sebelumnya bagian Apel Siaga di Rohan. 26. Menara Cirith Ungol B. 6 / Ch. 1 27. Pertempuran di Padang Pelennor B. 5 / Ch. 6 28. Api Denethor B. 5 / Ch. 7 29. Rumah Penyembuhan B. 5 / Ch. 8 30. Perbincangan Terakhir B. 5 / Ch. 9 31. Negeri Bayang-Bayang B. 6 / Ch. 2 32. Gerbang Hitam Terbuka B. 5 / Ch. 10 33. Gunung Maut B. 6 / Ch. 3 34. Mulai dari Buku 6 Chapter 4, Alur kisah kembali maju hingga chapter terakhir. Penggemar buku Trilogi The Lord of The Rings cukup banyak, saya tidak tahu di Indonesia seberapa banyak. Tapi, jika dilihat dari edisi cetakan di buku yang saya miliki sudah sampai pada cetakan ke 7 pada tahun 2012. Dan, urutan kronologis itu saya bagikan, mungkin berguna bagi mereka yang baru dan menjadi pembaca seperti saya. Namun ada juga yang menikmati dengan cara yang beda. Setidaknya saya hanya berusaha berbagi hal yang bisa berguna ketika membaca trilogi buku ini. Okay. Terima kasih. Salam dari salah satu penggemar Middle-Earth. TheBattle of the Labyrinth adalah tahun 2008 fantasi - petualangan baru berdasarkan mitologi Yunani , itu adalah novel keempat di Jackson Percy & the Olympians seri oleh Rick Riordan . Fiksi setengah dewa Percy Jackson , yang lima belas tahun pada akhir buku ini, mencoba untuk menghentikan Luke Castellan dan pasukannya dari menyerang Camp Half JawabanTTS. Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS nama depan tokoh utama the lord of the ring . Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) FilmLord Of The Ring (LOTR) bukanlah filem yang bertema sejarah, mengapa? Jika kita lihat sejarah dunia, tidak ada suatu periwayat atau mana-mana buku sejarah mencoretkan mengenai sejarah sebegitu. Ia juga bukan filem yang berunsurkan fantasi magis seperti Harry Potter, tetapi di dalamnya terdapat adegan-adegan pertempuran menggunakan sihir sihir. TheLord of The Ring Trilogy versi Indonesia File size : 23 MB Format : pdf >> download Merupakan novel serial fantasi yang ditulis oleh George R. R. Martin, seorang novelis Amerika. Hingga saat ini dia telah menyelesaikan 5 .
  • t9dbxltboq.pages.dev/914
  • t9dbxltboq.pages.dev/205
  • t9dbxltboq.pages.dev/271
  • t9dbxltboq.pages.dev/74
  • t9dbxltboq.pages.dev/32
  • t9dbxltboq.pages.dev/48
  • t9dbxltboq.pages.dev/910
  • t9dbxltboq.pages.dev/117
  • t9dbxltboq.pages.dev/335
  • t9dbxltboq.pages.dev/585
  • t9dbxltboq.pages.dev/967
  • t9dbxltboq.pages.dev/917
  • t9dbxltboq.pages.dev/763
  • t9dbxltboq.pages.dev/820
  • t9dbxltboq.pages.dev/123
  • pasukan hantu lord of the ring