Olehkarena itu, evaluasi memiliki bermacam fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi Pengukuran Keberhasilan. Mengukur keberhasilan sebuah kegiatan atau program merupakan fungsi evaluasi yang paling utama. Pengukuran tingkat keberhasilan dilakukan pada berbagai komponen, termasuk metode yang digunakan, penggunaan sarana, dan pencapaian tujuan.
Pengertian Pengukuran Dalam Fisika, Pengukuran didefinisikan sebagai berikut Pengukuran adalah kegiatan membandingkan nilai besaran yang diukur dengan besaran lain yang sejenis yang telah ditetapkan sebagai satuan Maksud dari definisi tersebut adalah misalkan kita sedang mengukur panjang buku menggunakan penggaris, berati kita sedang membandingkan panjang buku dengan panjang penggaris tersebut dimana penggaris adalah alat ukur besaran panjang yang sudah ditetapkan sebagai satuan di dalam penggaris terdapat skala m, cm, atau inch. Jenis-Jenis Pengukuran Dalam proses pengukuran besaran dalam fisika, ada beberapa jenis-jenis pengukuran, yaitu 1. Berdasarkan Metode Pengukuran Berdasarkan metode pengukuran, jenis pengukuran dibedakan menjadi 2 yaitu A. Pengukuran Langsung Pengukuran langsung adalah proses pengukuran dengan memakai alat ukur langsung dimana hasil pengukuran langsung terbaca pada alat ukur tersebut. Contohnya ketika kita mengukur panjang buku dengan mistar, berarti kita melakukan pengukuran langsung karena hasil pengukuran panjang buku terbaca langsung pada skala mistar tersebut. B. Pengukuran Tidak Langsung Pengukuran tidak langsung adalah proses pengukuran suatu besaran dengan cara mengukur besaran lain. Pada pengukuran tidak langsung, digunakan beberapa jenis alat ukur, dan hasil pengukuran nantinya merupakan hasil operasi bisa pembagian/perkalian dari hasil pengukuran alat-alat ukur tersebut. Misalkan untuk mengukur kecepatan gerak suatu benda, maka besaran-besaran yang harus kita ukur adalah panjang dan waktu v = s/t. Jadi alat ukur yang digunakan adalah alat ukur panjang seperti penggaris/rollmeter dan alat ukur waktu seperti stopwatch. Dan hasil pengukuran nantinya dalah hasil pengukuran penggaris/rollmeter dibagi hasil pengukuran stopwatch. 2. Berdasarkan Banyaknya Pengukuran A. Pengukuran Tunggal Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang hanya dilakukan satu kali. Pengukuran tunggal dilakukan jika - Besaran yang diukur tidak berubah-ubah, sehingga hanya dengan pengukuran tunggal, hasil pengukuran dianggap cukup akurat - Kesempatan untuk melakukan pengukuran hanya satu kali. B. Pengukuran Berulang Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan berkali-kali. Pengukuran tunggal dilakukan karena - Pengukuran tunggal memberikan hasil yang kurang teliti - Hasil Pengukuran tunggal lebih mendekati nilai yang sebenarnya Macam-Macam Alat Ukur Besaran Fisika Alat Ukur Besaran Panjang Alat-alat ukur yang dipakai untuk mengukur panjang suatu benda antara lain mistar, rollmeter, jangka sorong dan mikrometer sekrup 1. Mistar Mistar/penggaris biasanya digunakan untuk mengukur panjang benda yang tidak terlalu panjang. Misalnya untuk mengukur panjang meja, buku, pensil dan sebagainya. Tingkat ketelitian mistar adalah 0,5 mm. Gambar Mistar 2. Rollmeter Rollmeter merupakan alat ukur panjang yang dapat digulung dengan panjang 25-50 meter. Rollmeter ini biasanya dipakai oleh tukang bangunan atau pengukur jalan. Ketelitian pengukuran dengan rollmeter adalah 0,5 mm. Gambar Rollmeter 3. Jangka Sorong Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang, kedalaman, tebal, kedalaman lubang, dan diameter baik diameter luar maupun diameter dalam suatu benda. Jangka sorong memiliki tingkat ketelitian 0,1 mm Gambar Jangka Sorong 4. Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup merupakan alat ukur ketebalan benda yang relatif tipis seperi kertas, seng dan karbon. Mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian sebesar 0,01 mm. Gambar Mikrometer Sekrup Alat Ukur Besaran Massa 1. Neraca Analitis Dua Lengan Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda seperti emas, batu, kristal benda dan sebagainya. Tingkat ketelitian neraca analitis dua lengan adalah 0,1 gram. Gambar Neraca Dua Lengan 2. Neraca Lengan Gantung Neraca lengan gantung biasanya digunakan untuk mengukur massa yang relatif besar seperti massa 1 karung beras, jagung dan sebagainya. Cara menggunakan neraca ini adalah dengan menggeser-geser beban pemberat di sepanjang batang neraca. Gambar Neraca Lengan Gantung 3. Neraca Ohauss Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Beban maksimal yang mampu ditimbang menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss adalah 0,1 gram Gambar Neraca Ohauss 4. Neraca Pegas Neraca pegas sering disebut dinamometer berfungsi untuk mengukur massa dan atau berat benda. Neraca ini memiliki dua skala, yaitu skala N newton untuk mengukur berat dan skala g gram untuk mengukur massa. Gambar Neraca Pegas 5. Neraca Digital Neraca digital atau neraca elektronik ini di dalam penggunaannya sangat praktis karena besar massa benda yang diukur langsung terbaca pada layar. Ketelitian neraca digital ini sampai dengan 0,001 gram. Gambar Neraca Digital Alat Ukur Besaran Waktu 1. Arloji Pada umumnya alat ukur waktu ini memiliki tingkat ketelitian 1 detik Gambar Arloji 2. Stopwatch Stopwatch biasanya digunakan untuk mengukur waktu dalam kegiatan olahraga atau dalam praktik penelitian. Tingkat ketelitian alat ukur ini adalah 0,1 detik Gambar Stopwatch 3. Penunjuk Waktu Elektronik Tingkat ketelitian alat ukur ini mencapai 1/1000 detik. Gambar Penunjuk Waktu Elektronik 4. Jam Atom Cesium Dibuat dengan tingkat ketelitian 1 detik tiap tahun, artinya kesalahan pengukuran kira-kira 1 detik dalam kurun waktu tahun. Gambar Jam Atom Alat Ukur Besaran Arus Listrik Alat untuk mengukur kuat arus listrik disebut amperemeter. Ampere meter mempunyai hambatan dalam yang sangat kecil, pemakaiannya harus dihubungkan secara seri pada rangkaian yang diukur, sehingga jarum menunjuk angka yang merupakan besarnya arus listrik yang mengalir. Gambar Ampere meter Alat Ukur Besaran Suhu Untuk mengukur suhu suatu sistem umumnya menggunakan termometer. Termometer dibuat berdasarkan prinsip pemuaian. Termometer biasanya terbuat dari sebuah tabung pipa kapiler tertutup yang berisi air raksa yang diberi skala. Ketika suhu bertambah, air raksa dan tabung memuai. Pemuaian yang terjadi pada air raksa lebih besar dibandingkan pemuaian pada tabung kapiler. Naiknya ketinggian permukaan raksa dalam tabung kapiler dibaca sebagai kenaikan suhu. Gambar Termometer Demikianlah artikel tentang pengertian dan jenis-jenis pengukuran serta alat-alat ukur besaran fisika. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Bagianmagnet yang mempunyai gaya tarik terbesar adalah Organ yang berfungsi untuk mengatur suhu udara pernapasan adalahBerikut ini yang bukan organ dari sistem pernapasan adalah Berikut bukan merupakan fungsi manajemen menurut G. R Terry adalah . Cara memegang raket dalam bulu tangkis adalah sebagai berikut, kecuali. .
10 MIA SMA Sub Materi 10 Peta Belajar Bersama Pengertian Pengukuran Definisi Pengukuran, Besaran dan Satuan Besaran Pokok dan Besaran Satuan Latihan 1 Latihan 2 Latihan 3 Latihan 4 Latihan 5 Jenis - jenis Pengukuran Pengukuran Berdasarkan Metode Pengukuran Pengukuran Berdasarkan Banyaknya Pengukuran Latihan 1 Latihan 2 Pengukuran Panjang Pengukuran Panjang dengan Mistar Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup Latihan 1 Latihan 2 Pengukuran Massa Benda dan Besaran Waktu Pengukuran Massa Benda Pengukuran Besaran Waktu Latihan 1 Latihan 2 Suhu dan Pengukurannya Suhu dan Alat Ukur Suhu Titik Tetap Skala Termometer Latihan 1 Latihan 2 Memperhatikan dan Menerapkan Keselamatan Kerja dalam Pengukuran Penyebab Kecelakaan di Laboratorium Bahaya yang Perlu Diantisipasi Latihan 1 Latihan 2 Ketelitian dan Ketepatan Pengukuran Ketelitian Akurasi dan Ketepatan Presisi Latihan 1 Latihan 2 Kesalahan dalam Pengukuran Kesalahan dalam Pengukuran Perhitungan Yang Melibatkan Kesalahan Hasil Pengukuran Latihan 1 Latihan 2 Latihan 3 Angka Penting Penggunaan Angka Penting Aturan Angka Penting Latihan 1 Latihan 2 Sobat, ini nih ada Peta Belajar Bersama Fisika untuk bab kedua. Yuk, mulai belajar bersama! Definisi Pengukuran, Besaran dan Satuan Sobat Pintar, Apasih Pengukuran Itu ? Dalam Fisika, Pengukuran didefinisikan sebagai berikut Pengukuran adalah kegiatan membandingkan nilai besaran yang diukur dengan besaran lain yang sejenis yang telah ditetapkan sebagai satuan. Misalnya, Sobat Pintar melakukan kegiatan pengukuran panjang meja dengan pensil. Dalam kegiatan tersebut artinya kalian membandingkan panjang meja dengan panjang pensil. Panjang pensil yang kamu gunakan adalah sebagai satuan. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan disebut satuan tidak baku. Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Pengukuran Berdasarkan Metode Pengukuran Sobat pintar, dalam melakukan pengukuran, bisa dilakukan sekali ataupun berulang kali. Berdasarkan metode pengukuran, jenis pengukuran dibedakan menjadi 2 yaitu Pengukuran Langsung Pengukuran langsung adalah proses pengukuran dengan memakai alat ukur langsung dimana hasil pengukuran langsung terbaca pada alat ukur tersebut. Contohnya ketika kita mengukur panjang buku dengan mistar, berarti kita melakukan pengukuran langsung karena hasil pengukuran panjang buku terbaca langsung pada skala mistar tersebut. Pengukuran Tidak Langsung Pengukuran tidak langsung adalah proses pengukuran suatu besaran dengan cara mengukur besaran lain. Pada pengukuran tidak langsung, digunakan beberapa jenis alat ukur, dan hasil pengukuran nantinya merupakan hasil operasi bisa pembagian/perkalian dari hasil pengukuran alat-alat ukur tersebut. Contohnya untuk mengukur kecepatan gerak suatu benda, maka besaran-besaran yang harus kita ukur adalah panjang dan waktu v = s/t. Jadi alat ukur yang digunakan adalah alat ukur panjang seperti penggaris/rollmeterdan alat ukur waktu seperti stopwatch. Dan hasil pengukuran nantinya dalah hasil pengukuran penggaris/rollmeter dibagi hasil pengukuran stopwatch. Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Pengukuran Panjang dengan Mistar Sobat pintar, untuk melakukan pengukuran diperlukan alat-alat ukur. Nah terdapat beberapa tiga alat ukur besaran pokok yaitu panjang, massa dan waktu. Nah pada modul ini, kita akan belajar terkait pengukuran panjang. Pengukuran Menggunakan Mistar Taukah Sobat Pintar jika alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran benda? Misalnya saja, untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris. Penggaris atau mistar memiliki berbagai macam jenis, seperti penggaris yang berbentuk lurus, penggaris siku berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu yang berbentuk roll, dan penggaris berbentuk pita meteran pita. Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Yuk Sobat kita simak cara membaca skala mistar dibawah ini... Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika membaca skala mistar. Hal ini untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks. Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Pengukuran Massa Benda Sobat pintar, kalian tentu sudah tidak asing lagi dengan pengukur massa. Kalian pasti pernah menimbang berat suatu benda dengan menggunakan alat pengukur bukan? Nah, alat pengukur itu dikenal dengan nama neraca. Namun beberapa neraca yang digunakan sering dinamakan timbangan. Timbangan digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau dua lengan. Perhatikan beberapa alat ukur berat berikut ini. Bagian-bagian dari neraca O’Hauss tiga lengan adalah sebagai berikut • Lengan depan memiliki skala 0—10 g, dengan tiap skala bernilai 1 g. • Lengan tengah memiliki skala 0—500 g, tiap skala sebesar 100 g. • Lengan belakang memiliki skala 10—100 g, tiap skala 10 g. Cara Membaca Neraca O'hauss Sobat pintar, adapun langkah-langkah menggunakan neraca ohaus tiga lengan adalah sebagai berikut. Posisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser pemberat anting pada lengan depan, tengah, dan belakang ke sisi kiri dan dan putar tombol kalibrasi sampai garis kesetimbangan mengarah pada angka nol. Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang. Letakkan benda yang akan diukur massanya di tempat yang tersedia pada neraca tempat beban. Geser ketiga pemberat diurutkan dari pemberat yang paling besar ke yang terkecil yaitu dimulai dari lengan yang menunjukkan skala ratusan, puluhan, dan satuan sehingga tercapai keadaan setimbang. Bacalah massa benda dengan menjumlahkan nilai yang ditunjukkan oleh skala ratusan, puluhan, dan satuan atau sepersepuluhan. Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Suhu dan Alat Ukur Suhu Apasih Suhu itu? Suhu adalah ukuran derajat panas dan dingin suatu benda tersebut dinyatakan dengan besaran suhu. Jadi, suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Suhu termasuk besaran pokok. Alat untuk untuk mengukur besarnya suhu suatu benda adalah termometer. Termometer yang umum digunakan adalah termometer zat cair dengan pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol. Kenapa harus raksa? Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa kapiler termometer adalah sebagai berikut a. raksa tidak membasahi dinding kaca, b. raksa merupakan penghantar panas yang baik, c. kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas yang kecil cukup dapat mengubah suhunya, d. jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya -39 ºC dan titik didihnya 357ºC. Pengukuran suhu yang sangat rendah biasanya menggunakan termometer alkohol. Alkohol memiliki titik beku yang sangat rendah, yaitu -114ºC. Namun demikian, termometer alkohol tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu benda yang tinggi sebab titik didihnya hanya 78ºC. Pada pembuatan termometer terlebih dahulu ditetapkan titik tetap atas dan titik tetap bawah. Titik tetap termometer tersebut diukur pada tekanan 1 atmosfer. Di antara kedua titik tetap tersebut dibuat skala suhu. Penetapan titik tetap bawah adalah suhu ketika es melebur dan penetapan titik tetap atas adalah suhu saat air mendidih. Oke Sobat, berikutnya akan kita bahas penetapan titik tetap pada skala termometer... Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Penyebab Kecelakaan di Laboratorium Belajar fisika tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium. Dalam melaksanakan percobaan dan kegiatan di laboratorium mungkin saja terjadi kecelakaan. Oleh karena itu, penting sekali untuk menjaga keselamatan dalam bekerja. Salah satu usaha menjaga keselamatan kerja dan mencegah terjadinya kecelakaan adalah dengan memperhatikan dan melaksanakan tata tertib di laboratorium. Taukah Sobat Pintar mengapa kecelakaan dapat terjadi? Kecelakaan di laboratorium dapat terjadi disebabkan beberapa hal, antara lain a. tidak mematuhi tata tertib laboratorium, b. tidak bersikap baik dalam melaksanakan kegiatan laboratorium, c. kurangnya pemahaman dan pengetahuan terhadap alat, bahan, serta cara penggunaannya, d. kurangnya penjelasan dari guru atau tenaga laboratorium, dan e. tidak menggunakan alat pelindung. Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Ketelitian Akurasi dan Ketepatan Presisi Sobat pintar, dalam melakukan pengukuran penting bagi kita untuk mengetahui perbedaan ketelitian akurasi dan ketepatan presisi. Kedua hal ini memiliki arti yang berbeda, loh. Akurasi adalah “keadaan benar” sedangkan presisi adalah “keadaan pasti”. Ketelitian Ketelitian adalah derajat kedekatan hasil pengukuran yang diperoleh dari pengukuran berulang Contoh Fahmi dan Haris mengukur panjang buku menggunakan penggaris. Hasil yang diperoleh Fahmi adalah 4,7 cm; 4,5 cm; 4,8 cm; 4,6 cm dan 4,4 cm. Hasil yang diperoleh Haris adalah 4,7 cm; 4,5 cm; 4,8 cm; 3,6 cm dan 4,4 cm. Dengan data yang diperoleh tersebut maka pengukuran yang teliti adalah yang dilakukan Fahmi, karena hubungan pengukuran yang diperoleh memiliki hasil yang relatif sama. Ketepatan Ketepatan adalah derajat kedekatan hasil pengukuran terhadap hasil pengukuran sebelumnya. Contoh Massa jenis air pada keadaan normal adalah 1000 kg/m3. Dalam pengukuran massa jenis air, Fami mendapatkan hasil 1004 kg/m3 dan Haris mendapatkan hasil 999 kg/m3. Maka pengukuran yang lebih tepat adalah pengukuran yang dilakukan oleh Haris karena memiliki hasil yang lebih dekat daripada pengukuran yang dilakukan oleh Fahmi. Jadi, saat melakukan pengukuran, dua hal ini selalu diperhitungkan, loh sobat pintar! Karena jika hasil pengukuran presisi tetapi tidak akurat, makan hasilnya tidak cocok dengan yang diperkirakan. Jika hasil pengukuran akurat tetapi tidak presisi, makan ada keberagaman yang besar pada pengukuran. Dan akhirnya, jika pengukuran aktual tidak akurat maupun presisi, makan hasil nya akan kurang tepat dan pasti pada waktu yang bersamaan. Untuk lebih jelas nya nih, coba perhtikan gambar berikut ini ya Sobat! Pada gambar a, menunjukkan bahwa hasil tersebut tidak presisi dan tidak akurat. Pada gambar b menunjukkan hasil yang presisi dan akurat sedangkan pada gambar c menunjukkan bahwa hasil tersebut presisi namun tidak akurat. Nah sudah paham kan sobat? Jadi, saat melakukan pengukuran, dua hal ini selalu diperhitungkan, loh sobat pintar! Karena jika hasil pengukuran presisi tetapi tidak akurat, makan hasilnya tidak cocok dengan yang diperkirakan. Jika hasil pengukuran akurat tetapi tidak presisi, makan ada keberagaman yang besar pada pengukuran. Dan akhirnya, jika pengukuran aktual tidak akurat maupun presisi, makan hasil nya akan kurang tepat dan pasti pada waktu yang bersamaan Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Kesalahan dalam Pengukuran Sobat pintar, pada gambar tersebut, diperoleh hasil pengukuran yang tidak presisi dan tidak akurat. Mengapa hal ini dapat terjadi ? Hal ini dapat terjadi karena adanya kesalahan. Nah Sobat, untuk memperoleh nilai pengukuran yang mendekati nilai sebenarnya, pengukuran haruslah dilakukan berulang-ulang. Setiap pengulangan pengukuran biasanya menghasilkan nilai yang berbeda. Nah, perbedaan nilai pengukuran ini disebut kesalahan. Kesalahan dalam suatu percobaan dapat dibagi dua golongan, yaitu kesalahan sistem dan kesalahan pengamat. Untuk lebih lengkapnya simak penjelasan berikut ini ya Sobat! Kesalahan Sistem Kesalahan sistem bersumber pada alat pengukur/alat praktikum, sehingga seringkali dinamakan kesalahan konstan. Kesalahan sistem dapat terjadi karena Kesalahan kalibrasi. Cara memberi nilai skala pada saat pembuatan alat tidak tepat, sehingga setiap kali alat digunakan ada suatu ketidakpastian pada hasil pengukurannya. Kesalahan ini dapat diketahui dengan cara membandingkan alat yang salah tersebut dengan alat baku. Kesalahan titik nol. Artinya jarum penunjuk skala tidak tepat berada di titik nol alat ukur. Kelelahan komponen alat ukur. Kesalahan ini misalnya terjadi pada pegas. Pegas yang sering dipakai lama-kelamaan akan melar sehingga dapat mempengaruhi gerak jarum penunjuk skala. Kondisi lingkungan kerja. Lingkungan kerja seperti suhu, tekanan, kelembaban dan perubahan tegangan listrik berpengaruh terhadap ketepatan pengukuran. Kesalahan Pengamat Kesalahan pengamat bersumber pada pengamat, Kesalahan pengamat dapat terjadi karena Kesalahan paralak. Kesalahan ini timbul apabila saat membaca skala posisi pengamat tidak tegak lurus dengan jarum penunjuk skala. Kesalahan penafsiran. Kesalahan ini terjadi karena salah tafsir terhadap bagian skala alat ukur. Pada peralatan yang rumit operasinya, pengamat harus memahami cara penggunaan alat dengan baik sebelum melakukan percobaan sehingga tidak terjadi kesalahan pengukuran. Selain itu terdapat faktor yang juga meengaruhi kesalahan dalam pengukuran diantaranya biasanya, suatu pengukuran dilakukan di lingkungan yang tidak dapat dikontrol. Efek suhu, tekanan atmosfer, angin, gravitasi bumi pada alat ukur juga dapat menimbulkan kesalahan-kesalahan pada hasil pengukuran. Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Penggunaan Angka Penting Menurut sobat pintar, angka penting itu apa sih? Nah, angka penting merupakan angka hasil pengukuran. Pada angka penting terdapat angka pasti dan angka taksiran. Jadi gini sobat pintar, dalam setiap pengukuran selalu diikuti dengan angka ketidakpastian. Angka ketidakpastian ini ditentukan oleh skala alat ukur yang kemudian disebut angka taksiran. Untuk menyatakan dan menuliskan angka penting ada beberapa aturan yang berlaku diantaranya; Semua angka bukan nol adalah angka penting, kecuali ada tanda kusus. Contoh 12345 memiliki 5 angka penting 12,32 memiliki 4 angka penting 14, 24 memiliki 4 angka penting Angka nol yang terletak diantara angka bukan nol adalah angka penting. Contoh 108,07 memiliki 5 angka penting 2009 memiliki 4 angka penting Angka nol yang terletak dibelakang angka bukan nol bukan angka penting kecuali jika diberi tanda. Contoh 3600 memiliki 2 angka penting Angka nol yang terletak didepan angka bukan nol dalam desimal bukan merupakan angka penting. Contoh 0,00023 memiliki 2 angka penting 0,0210 memiliki 3 angka penting Angka nol dibelakang angka bukan nol dalam desimal merupakan angka penting. Contoh 0,050 memiliki 2 angka penting 1,350 memiliki 4 angka penting Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi Fisika SMA - 10 MIA Lainnya
1 Berikut ini yang termasuk pengamatankualitatif adalah a: menghitung jumlah bunga tanamanAnthophytab. mengukur panjang batang tanamanAnthophytac. mengamati warna bunga tanamanAnthophyta yang berbeda-bedad. membandingkan lebar daun tanamanAnthophyta dari setiap pohon . Question from @Sanahkhalid - Sekolah Menengah Pertama - Fisika
putri3096 putri3096 Fisika Sekolah Menengah Pertama terjawab Iklan Iklan joshuauntung joshuauntung Ini adalah definisi pengukura. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan nilai besaran yang diukur dengan alat ukur yang ditetapkan sebagai....SATUAN. kongkonh oi ko Makasih Thank you Makasoh Iklan Iklan Pertanyaan baru di Fisika sebuah benda di letakkan sejauh 3 cm di depan cermin cembung jika jarak fokus cermin 6 cm. tentukanlah perbesaran bayangan​ dua benda yang berjarak 22 m mengapung diatas permukaan air laut. salah satu benda tersebut berada di atas puncak gelombang dan benda yang lain berada … di dasar gelombang. jika diantara kedua benda terdapat 5 bukit gelombang dan cepat rambat 10 m/s, besar frekuensi gelombang air laut tersebut adalahjika massa jenis air 1000kg/m³ dan gravitasi bumi 10 m/s², tekanan hidrotatis yang di terima ikan sebesar upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan paru-paru, kecuali​ Air sungai mengalir dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah karna ada energi dari luar energi yg dimaksud adalah sebuah teropong medan memiliki lensa objektif pembalik dan okuler . masing-masing dengan kekuatan 2D , 20D , dan 20D jika teropong digunakan melihat o … bjek pada jarak jauh , ternyata mata berakomodasi sejauh 45 cm maka berapa besarnya pergeseran lensa okuler? tolong jawab pakai rumus yg benar​ Sebelumnya Berikutnya Iklan
Kegiatanurbanisasi ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor penarik dan pendorong. Faktor penarik adalah faktor dari wilayah kota atau luar desa yang menarik penduduk dari desa untuk berpindah. Sementara, faktor pendorong adalah faktor yang berasal dari daerah asal atau desa yang mendorong penduduk desa untuk keluar dari sana.

Video Pembahasan kumpulan soal pengukuran FISIKA KELAS XCHANNEL YOUTUBE erna fisikaContoh Soal Tentang Pengukuran. 40 contoh soal bola dan jawabannya. Perhatikan hasil percobaan berikut ini berdasarkan tabel percobaan diatas, yang termasuk kedalam kelompok. Pengertian pengukuran adalah kegiatan pemberian angka/nilai terhadap besaran yang diukur dengan alat ukur yang ditetapkan sebagai satuan. Sayangnya, kemungkinan besar tidak demikian. 700 3 kuintal + kg + hg =.Contoh Soal Tentang PengukuranSource x 10 x keterangan Materi pembelajaran modul ini terbagi menjadi 2 dua terkecil dari stopwatch analog adalah 0,1 sekon. Pukul dua belas tepat jika ditulis dalam bentuk angka dua belas tepat jika ditulis dalam bentuk angka menjadi. A,… x 10 x keteranganSource ini yang tidak termasuk alat pengukur berat adalah. Bagi siswa kelas 10 yang akan menghadapi ulangan pembelajaran modul ini terbagi menjadi 2 dua kegiatan. Contoh soal jangka sorong dan pembahasannya untuk arus dan tegangan listrik 4. A,… x 10 x keteranganSource siswa kelas 10 yang akan menghadapi ulangan materi pengukuran silahkan berlatih dengan soal berikut. 1 diantara kelompok besaran berikut yang ×nst dan hasil pengukuran tunggal setiap. 40 contoh soal bola dan merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai. Sabagai bahan belajarr adik adik ulangan setiap x 10 x keterangan Pukul dua belas tepat jika ditulis dalam bentuk angka yang hasilnya langsung dapat diperoleh melalui pembacaan skala alat ukur adalah. A,… x 10 x keteranganBagi Siswa Kelas 10 Yang Akan Menghadapi Ulangan soal pengukuran panjang, berat, dan waktu a. Trigonometri adalah ilmu pengukuran segitiga yang mempelajari tentang sudut dan fungsinya. Skala utama = 3,5 mm skala nonius = 12 × 0,01 = 0,12 mm hasil Setiap Langkah Gani Adalah 45 merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai. Sayangnya, kemungkinan besar tidak demikian. Soal dan pembahasan pengukuran, besaran dan satuan Ini Yang Tidak Termasuk Alat Pengukur Berat yang dilakukan hanya satu kali saja dan nilai hasil pengukuran tersebut di anggap benar adalah pengukuran tunggal yang tepat adalah l= xo ± δx = 12 cm ± 0,05 cm. Pengukuran yang hasilnya langsung dapat diperoleh melalui pembacaan skala alat ukur adalah. Sabagai bahan belajarr adik adik ulangan setiap Pengukuran Adalah Kegiatan Pemberian Angka/Nilai Terhadap Besaran Yang Diukur Dengan Alat Ukur Yang Ditetapkan Sebagai by budi apr 02, 2021 3 min read. Materi pembelajaran modul ini terbagi menjadi 2 dua kegiatan. Skala terkecil dari stopwatch analog adalah 0,1 Soal Hitunglah Hasil Pengukuran Mikrometer Sekrup Berikut Ini!Unduh latihan soal ipa di. {dag ke cg turun 3 tingkat, maka dikali 1000} 0,7 dag = 0,7 x 1000 = 700 d. Perhatikan hasil percobaan berikut ini berdasarkan tabel percobaan diatas, yang termasuk kedalam kelompok.

Literasiadalah suatu kegiatan atau aktivitas untuk lebih membudidayakan gerakan membaca serta juga menulis. Literasi sangat banyak sekali manfaatnya, salah satu keuntungan dari literasi ini diantaranya adalah dapat melatih diri untuk dapat lebih terbiasa dalam membaca serta juga dapat membiasakan seseorang (siswa) untuk dapat menyerap informasi yang dibaca dan dirangkum dengan menggunakan

Pengukuran dikenal sebagai cara untuk mengetahui satuan nasional. Foto PixabayApa yang dimaksud dengan pengukuran? Dalam ilmu fisika, istilah pengukuran dikenal sebagai kegiatan untuk mencari satuan nasional ketika mengukur rumah, jembatan, pakaian, sepatu, dan kegiatan ini terlihat sederhana, hasil dari pengukuran dapat menguraikan kenyataan dan dapat digunakan sebagai pembanding pada suatu standar atau kriteria memahami lebih jelas tentang pengertian pengukuran, macam-macam, dan cara mengukurnya. Simak informasi selengkapnya di bawah PengukuranApa pengertian pengukuran dalam fisika? Foto PixabayMenyadur buku Dasar-Dasar IPA Konsep dan Aplikasinya karangan Atep Sujana dan Julia, pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya dengan suatu nilai standar di satuan ukur itu, ada juga pengertian pengukuran menurut para ahli, di antaranya1. Nunnaly dan BernsteinKedua ahli fisika ini menyebutkan dalam bukunya The Assesment of Reliability Psychometric Theory bahwa pengukuran adalah aturan untuk menetapkan simbol ke pengukuran mewakili jumlah atribut secara numeric penskalaan dan menentukan apakah objek termasuk ke dalam kategori yang sama atau berbeda sehubungan dengan atribut yang buku karangannya yang berjudul Merancang Tes untuk Menilai Prestasi Siswa, Calongsi menyebutkan bahwa pengukuran adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah Umar dalam buku Pengantar Penilaian Pendidikan, pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi data secara Allendan dan Allendan Yen dalam buku Introduction to Measurement Theory menyebutkan bahwa pengukuran adalah penetapan angka bagi individu dengan cara sistematis yang mencerminkan sifat atau karakteristik dari individu buku karangannya yang berjudul Measurement And Evaluation In Education And Psychology, pengukuran dapat didefinisikan sebagai suatu prosedur yang sistematis untuk mengamati perilaku seseorang dan menggambarkannya dengan bantuan skala numerik atau sistem PengukuranMacam-macam pengukuran yakni pengukuran langsung dan tidak langsung. Foto PixabayUntuk bisa mengukur, perlu diketahui bahwa proses pengukuran sendiri terbagi menjadi dua jenis, di antaranya pengukuran langsung dan pengukuran tidak langsung. Supaya lebih jelas, berikut uraian tentang macam-macam pengukuran berdasarkan buku Konsep Dasar dan Pedagogi Matematika Sequel 2 karangan M. Maulana, pengukuran langsung adalah pengukuran yang mengambil karakteristik objek yang akan diukur secara eksplisit tanpa terlebih dahulu pengukuran langsung, yakni ketika seseorang secara langsung menentukan panjang dan kapasitas suatu benda, seperti mengukur lebar lapangan bola dengan meteran dan langsung pada saat itu juga memperoleh Pengukuran tidak langsungPengukuran tidak langsung dapat diartikan sebagai kegiatan yang hasilnya tidak langsung didapatkan pada saat itu juga. Dengan kata lain, pengukuran tidak langsung perlu menerjemahkan sifat yang diukur ke dalam suatu pengukuran tidak langsung, yakni ketika mengukur suhu, berat, dan waktu. Dalam pengukuran suhu, seseorang menggunakan termometer berskala derajat celsius untuk mengetahui suhu suatu yang terdapat pada termometer tersebut bisa naik ataupun turun tergantung pada kondisi udara yang lebih panas atau dingin. Dengan demikian, suhu pada saat tertentu dapat diukur secara tidak langsung dengan membaca bilangan yang tercantum pada skala sepanjang termometer Penggunaan Alat UkurCara menggunakan termometer. Foto PixabayMengukur suatu benda membutuhkan alat ukur yang sesuai dengan jenis besarannya. Contohnya ,jika ingin mengukur suhu, gunakan termometer. Ada juga alat untuk mengukur panjang, seperti mistar, jangka sorong, dan cara menggunakan alat ukur tersebut? Mengutip dari berbagai sumber, berikut adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda. Pembuatan termometer ini dipelopori oleh Galileo Galilei yang memiliki prinsip kerja perubahan volume gas dalam labu, sedangkan prinsip kerja termometer biasanya menggunakan sifat pemuaian zat buku IPA Fisika SMP dan MTs Jilid 1 untuk Kelas VII karangan Mikrajuddin Abdullah, pengukuran suhu menggunakan termometer dilakukan dengan mencelupkan wadah ke benda yang akan ini yang menyebabkan zat cair dalam wadah memudar, sehingga permukaan zat cair naik sepanjang pipa kapiler dan berhenti pada posisi tertentu yang sesuai dengan suhu sorong adalah alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dan memiliki ketelitian sebesar mm atau cm. Dalam jurnal yang berjudul Callipers and Micrometers karangan David Flack, jangka sorong tersedia dalam berbagai macam ukuran dengan rentang pengukuran mulai 100 mm hingga 3000 mm 4 inci sampai 120 inci.Berikut adalah cara menggunakan jarang sorongTutup rapat rahang tetap dan rahang geser, dan skala harus berada di posisi benda tepat di bagian tengah bagian ukurKunci jangka sorong agar skalanya tak berubah-ubah. Caranya ialah dengan memutar bagian kunci terkunci, lepaskan benda atau yang telah diukur dari jangka ukuran pada skala utama dan nonius. Caranya adalah degan mencari garis angka yang segaris antara sekala utama dan skalaAvometer adalah salah satu alat ukur yang dipakai dalam bidang kelistrikan. Umumnya alat ini digunakan oleh para teknisi elektronik dan instalasi listrik. Berikut cara menggunakan avometerAtur posisi selektor ke ara DCVHubungan ke terminal bateraiRumus PengukuranUntuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat, ada beberapa rumus yang perlu dipelajari, seperti dikutip dari buku Fisika karangan Tim Quadra, yaitu1. Ketidakpastian pengukuran berulangDalam pengukuran berulang, nilai terbaik yakni dengan mengganti nilai riil x^0. Berikut rumus dari ketidakpastian pengukuran berulang, yakniRumus ketidakpastian berulang. Foto Wadaya College2. Ketidakpastian pengukuran tunggalPengukuran tunggal adalah pengukuran yang hanya dilakukan sekali. Dalam pengukuran ini, nilai yang digunakan sebagai pengganti nilai riil adalah hasil dari pengukuran itu sendiri dan ketidakpastianya diperoleh dari setengah nilai skala terkecil dari instrumen yang skala terkecil dari mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm, maka Δx=12×nst=12×0,1. Hasil pengukuran tunggal ini dituliskan sebagain L =12±0,05 yang dimaksud dengan pengukuran dalam pelajaran fisika?Apa yang dimaksud dengan pengukuran langsung?Apa contoh pengukuran langsung? Kategoriyang termasuk dalam ranah ini adalah: ♦ Meniru Kategori meniru ini merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan contoh yang diamatinya walaupun belum dimengerti makna ataupun hakikatnya dari keterampilan itu. Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah : mengaktifan, Pengukuran Pengertian, Besaran, Sistem Internasional, Suhu dan Alat Ukur Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII ✓ Dengan kita mempelajari mengenai materi pengukuran maka diharapkan bisa menjelaskan mengenai besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya dan juga dapat menjelaskan mengenai pengertian suhu dan pengukurannya. Untuk lebih detailnya, berikut ulasan materinya. Daftar Isi 1. Pengertian Pengukuran 2. Besaran Pokok dan Besaran Turunan 3. Sistem Internasional Standar untuk Satuan Pokok Panjang Standar untuk Satuan Pokok Massa Standar untuk Satuan Pokok Waktu 4. Suhu dan Pengukurannya 5. Alat Ukur Alat Ukur Panjang Alat Ukur Massa Alat Ukur Waktu Pengukuran Pengertian, Besaran, Sistem Internasional, Suhu dan Alat Ukur Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII Pengertian Pengukuran Tahukah teman-teman, apa yang dimaksud dengan pengukuran? Pengertian pengukuran adalah merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang dipakai sebagai satuan. Sebagai contoh adalah melakukan pengukuran terhadap panjang meja dengan pensil. ini berarti bahwa teman-teman membandingkan panjang meja dengan panjang pensil. Sehingga panjang pensil adalah sebagai satuan. Segala sesuatu yang bisa diukur dan bisa dinyatakan dalam angka disebut sebagai besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran disebut sebagai satuan. Satuan yang dipakai untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap untuk semua orang disebut sebagai satuan baku, sedangkan satuan yang dipakai untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan disebut sebagai satuan tidak baku. Besaran Pokok dan Besaran Turunan Pengertian besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu. Sedangkan pengertian besaran turunan adalah besaran yang satuannya diperoleh dari besaran pokok. Besaran yang bisa diukur dan mempunyai satuan disebut besaran fisika. Sebagai contoh besaran fisika adalah panjang, massa, waktu, suhu dan lain-lain. Sedangkan untuk besaran yang tidak bisa diukur dan juga tidak mempunyai satuan, merupakan sesuatu yang tidak termasuk dalam besaran fisika. Sebagai contohnya adalah sedih, senang, kesetiaan, Pokok dalam Satuan Internasional Untuk mengukur volume kubus dipakai satuan m3 panjang x lebar x tinggi. Dan m3 adalah satuan turunan. Contoh lainnya yang termasuk dalam besaran turunan adalah luas, kecepatan, gaya, Besaran Turunan Sistem Internasional Pada jaman dahulu orang pada umumnya memakai jengkal, hasta, depa, langkah sebagai alat ukur panjang. Namun hasil pengukuran yang didapatkan dari pengukuran tersebut menghasilkan data yang tidak sama, ini berakibat menyulitkan dalam pengukuran, sebab jengkal antara orang satu dengan orang lainnya tidak sama. Oleh sebab itu, harus ditentukan dan juga dilakukan penetapan satuan yang bisa berlaku secara umum. Usaha yang dilakukan oleh para ilmuwan lewat berbagai pertemuan membuahkan hasil yaitu suatu sistem satuan yang bisa berlaku di semua negara manapun. Pertimbangan satuan yang baik harus mempunyai syarat-syarat berikut ini Satuan selalu tetap, ini berarti bahwa satuan tidak mengalami perubahan oleh sebab adanya pengaruh apapun, misalnya karena pengaruh suhu, tekanan dan kelembaban. Bersifat internasional, ini berarti bahwa satuan bisa digunakan di seluruh negara. Mudah ditiru bagi setiap orang yang akan memakainya. Pada tahun 1960 telah diresmikan satu sistem satuan yang dapat dipakai di seluruh negara Internasional yaitu Sistem Internasional atau di singkat SI. Satuan-satuan dalam Sistem Internasional yang memiliki syarat-syarat ditentukan dari sistem MKS Meter untuk satuan besaran panjang, Kilogram untuk satuan besaran massa, dan Sekon untuk satuan besaran waktu. Standar untuk Satuan Pokok Panjang Standar untuk satuan pokok panjang dalam SI adalah meter m. Satu meter standar adalah sama dengan jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam ruang hampa vakum pada selang waktu 1/299 792 458 panjang bisa diturunkan dari satu meter standar yang telah ditentukan sebagai berikut Supaya kita lebih mudah dalam melakukan konversi satu satuan Standar Internasional besaran panjang ke satuan Standar Internasional yang lainnya, maka kita bisa menggunakan tangga satuan besaran panjang yangdapat dilihat berikut ini Singkatan sistem pengukuran yang lainnya bisa kita lihat yang berikut ini Masih ada satuan panjang selain yang telah ditetapkan menurut SI, yaitu inci, yard dan kaki. Satuan ini bisa diubah ke satuan meter seperti yang berikut ini Standar untuk Satuan Pokok Massa Standar yang digunakan untuk satuan pokok massa pada SI adalah kilogram kg . Satu kilogram standar adalah sama dengan massa sebuah silinder yang terbuat dari campuran platina-iridium. Massa standar disimpan di Sevres, Paris, Perancis. Massa satu kilogram standar adalah mendekati massa 1 liter air murni pada suhu 40. C. Pada kehidupan sehari-hari, banyak terjadi kesalahpahaman mengenai massa suatu benda. Pengertian massa adalah kuantitas yang terkandung pada suatu benda. Sebagai contoh antara besi dan kerupuk yang besarnya sama, jika kita angkat akan terasa lebih berat besi kan?. Inilah yang salah, harusnya massa besi lebih besar daripada massa kerupuk. Satuan massa bisa kita diturunkan dari satu kilogram standar yang telah ditentukan sebagai berikut Supaya kita lebih mudah dalam melakukan konversi satu satuan SI besaran massa ke satuan SI lainnya maka kita pakai tangga satuan besaran massa di bawah ini Standar untuk Satuan Pokok Waktu Standar yang dipakai untuk satuan pokok waktu dalam SI adalah sekon s. Satu sekon standar adalah merupakan waktu yang dibutuhkan oleh atom Cesium – 133 untuk bergetar sebanyak kali. Dalam selang waktu 300 tahun hasil pengukuran dengan menggunakan jam atom ini tidak akan bergeser lebih dari satu sekon. Satuan waktu yang lainnya yang umum digunakan adalah menit, jam, hari, minggu, bulan,tahun dan abad. 1 menit adalah 60 sekon, 1 jam adalah 60 menit, adalah sekon 1 hari adalah 24 jam adalah menit, adalah sekon Teman-teman bisa memperhitungkan sendiri berapa sekon untuk 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun bahkan satu abad. Suhu dan Pengukurannya Suatu benda dikatakan panas, apabila benda tersebut mempunyai suhu yang tinggi. Begitu pula suatu benda dikatakan dingin, jika berarti benda tersebut mempunyai suhu yang rendah. Suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda . Termometer Pengertian termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu benda dengan tepat dan menyatakannya dengan angka. Secara umum, sebuah termometer terdiri dari sebuah pipa kaca yang mempunyai rongga yang berisi zat cair alkohol atau air raksa, dan pada bagian atas cairan adalah ruang hampa udara. Prinsip dalam pembuatan termometer adalah bahwa volume zat cair akan mengalami perubahan jika dipanaskan atau didinginkan. Pertambahan volume zat cair akan akan terjadi jika dipanaskan, sedangkan jika didinginkan volume zat cair tersebut akan berkurang. Posisi naik dan turunnya zat cair tersebut dipakai untuk acuan dalam menentukan suhu suatu benda. Berikut keuntungan dan keugian termometer yang berisi zat cair air raksa dan alkohol a. Termometer air raksa. Berikut ini adalah beberapa keuntungan termometer yang berisi air raksa 1 Air raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler, dengan demikian pengukuran yang dilakukannya menjadi teliti. 2 Air raksa dapat mudah untuk dilihat karena terlihat mengkilat. 3 Air raksa cepat dalam mengambil panas dari suatu benda yang sedang dilakukan diukur. 4 Jangkauan suhu dari air raksa cukup lebar, sebab air raksa mempunyai titik beku pada suhu – 40 derajat Celcius dan memiliki titik didih pada suhu 360 derajat Celcius. 5 Volume dari air raksa berubah secara teratur. Adapun kerugian dari termometer yang berisi air raksa adalah sebagai berikut 1 Harga dari aiir raksa mahal. 2 Air raksa tidak dapat dipakai untuk mengukur sesuatu yang memiliki suhu yang sangat rendah. 3 Air raksa merupakan suatu zat yang beracun, oleh sebab itu berbahaya apabila tabungnya pecah. b. Termometer alkohol Keuntungan termometer yang berisi alkohol adalah sebagai berikut 1 Alkohol mempunyai harga yang murah. 2 Alkohol lebih teliti, oleh karena untuk kenaikan suhu yang kecil ternyata alkohol dapat mengalami suatu perubahan volume yang besar. 3 Alkohol dapat dipakai untuk mengukur suhu yang sangat rendah, oleh karena titik beku dari alkohol adalah –130 derajat Celcius. Adapun kerugian termometer yang berisi alkohol adalah 1 Membasahi dinding kaca. 2 Alkohol mempunyai titik didih yang rendah 78 derajat Celcius 3 Alkohol tidak memiliki warna, sehingga perlu diberi pewarna terlebih dahulu supaya bisa dilihat. Mungkin teman-teman ada yang bertanya mengapa tidak air saja yang dipakai untuk mengisi tabung termometer? Apabila menggunakan air maka akan membasahi dinding kaca, jangkauan suhunya juga terbatas, perubahan pada volumenya kecil, dan merupakan penghantar panas yang jelek. Termometer berisi air raksa banyak dipergunakan pada kehidupan sehari-hari, contohnya saja dipakai untuk mengukur panas badan menggunkan termometer demam. Sedangkan termometer yang dipakai untuk mengukur suhu suatu ruangan adalah termometer dinding. Jenis-jenis termometer, antara lain a. Termometer zat cair dalam gelas Utk termometer zat cair dlm gelas scr umum pemakainnya adalah utk mengukur temperatur pada daerah batas pengukuran yg dipengaruhi oleh jenis zat termometrik yg berwujud cairan dalam pipa kapiler. Prinsip kerja dari termometer ini adalah zat cair akan memuai jika dipanaskan b. Termokopel Termokopel terdiri atas dua jenis logam yang dihubungkan dan membentuk rangkaian tertutup. Besarnya aliran listrik pada kawat akan mengalami perubahan seiring dengan perubahan suhu yang terjadi. Kelebihan termokopel adalah terletak di kecepatannya dalam mencapai keseimbangan suhu dengan sistem yang akan diukur c. Termometer hambatan listrik Dasar kerja untuk termometer ini yaitu hambatan listrik dari logam akan bertambah apabila suhu logam tersebut naik. d. Termometer gas volume tetap Pada termometer ini terdiri atas bola yang berisi gas yang dikaitkan dengan tabung manometer. Dasar kerja pada termometer ini adalah perubahan tekanan suatu gas akibat perubahan suhu jika volumenya tetap 2. Perbandingan Skala Termometer Supaya suhu suatu benda dapat dilakukan pengukuran menggunakan termometer sampai dengan diketahui nilainya, maka dinding kaca termometer diberi skala yaitu dengan cara menandai titik-titik tertentu pada kaca. Kemudian pada masing-masing titik tersebut diberikan angka, tujuannya adalah untuk menunjukkan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Tahapan yang dipakai untuk menentukan skala suhu suatu termometer menurut Celsius adalah berikut ini Titik tetap bawah skala Celsius 00 menggunakan dari suhu air yang sedang membeku es. Titik tetap atas 1000 menggunakan dari suhu air yang sedang mendidih pada tekanan udara normal yaitu 1 atm. Untuk jarak antara kedua titik tetap atas dan titik tetap bawah menjadi bagian yang sama 100 bagian. Hal ini dapat menggambarkan bahwa jarak antara dua garis berurutan sama dengan 10C. Berikut ini menunjukkan perbandingan empat skala suhu, antara lain skala suhu Celsius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin. 1 Termometer Celsius Dibuat oleh Anders Celsius yang berasal dari Swedia pada tahun 1701 - 1744. Titik tetap atas adalah memakai titik didih air 1000C. Titik tetap bawah adalah memakai air yang membeku atau es yang sedang mencair 00 C. Perbandingan skalanya 100. 2 Termometer Reamur Dibuat oleh seseorang yang bernama Reamur yang berasal dari negara Perancis pada tahun 1731. Titik tetap atas adalah memakai air yang sedang mendidih 800R. Titik tetap bawah adalah menggunakan menggunakan es yang mencair 00R. Perbandingan skalanya adalah 80. 3 Termometer Fahrenheit Dibuat oleh Daniel Gabriel Fahrenheit yang berasal dari negara Jerman pada tahun 1986 - 1736 Titik tetap atas adalah memakai air mendidih 2120F. Titik tetap bawah yaitu menggunakan es mencair 00F. Perbandingan skalanya adalah 180. 4 Termometer Kelvin Dibuat oleh Kelvin yang berasal dari negara Inggris pada tahun 1848-1954 Titik tetap atas adalah memakai air mendidih 373 K. Titik tetap bawah yaitu menggunakan/ memakai es mencair 273 K. • Perbandingan skalanya adalah 100. Hubungan antara Celsius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin sebagai berikut C R F – 32 K 5 4 9 5 Secara matematis kita bisa menulisnya sebagai berikut Alat Ukur Pada bab ini teman-teman akan membahas mengenai tiga besaran pokok antara lain panjang, massa dan waktu. Berikut penjelasannya untuk masing-masing besaran pokok tersebut. Alat Ukur Panjang Untuk alat ukur panjang yang umumya dipakai adalah mistar, jangka sorong dan juga mikrometer sekrup. a. Mistar Ada bermacam jenis mistar sesuai dengan skalanya yang ada di sekitar kita. Mistar dengan skala terkecil 1 mm disebut mistar berskala mm. Untuk mistar dengan skala terkecil cm disebut mistar berskala cm. Untuk mistar memiliki tingkat ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. b. Jangka Sorong Jangka sorong memiliki nonius atau vernier, yaitu skala yang memiliki panjang 9 mm dan dibagi atas 10 bagian yang sama. Perbedaan antara satu bagian skala nonius dengan satu skala utama adalah 0,1 mili meter, untuk itu tingkat ketelitian dari jangka sorong yaitu sebesar 0,1 mm. Bagian yang penting jangka sorong antara lain Rahang tetap yang mempunyai skala utama. Rahang sorong bisa digeser- geser yang mempunyai skala nonius. c. Mikrometer Sekrup Alat ini mempunyai tingkat ketelitian yang paling tinggi yaitu sebesar 0,01 mm. Mikrometer sekrup pada umumnya dipakai untuk mengukur benda yang sangat tipis, contohnya untuk mengukur tbalnya kertas. Cara kerja dari mikrometer sekrup adalah apabila selubung luar dengan skala 50 diputar satu kali maka rahang geser dan selubung akan bergerak maju atau bergerak mundur. Jarak maju mundurnya rahang geser sejauh 0,5 mm/50 akan didapatkan tingkat ketelitian yang besarnya yaitu0,01 mm. Alat Ukur Massa Alat yang pakai utk mengukur massa untuk suatu benda yaitu neraca. Bermaca jenis neraca yang umumnya dipakai adalah neraca batang antara lain neraca sama lengan, neraca tiga lengan O’hauss – 2610 bisa mengukur massa sampai kg dengan ketelitian 0,1 gram , neraca empat lengan O’hauss – 311 bisa mengukur massa sampai 310 gram dengan ketelitian 0,01 gram. Alat Ukur Waktu Pada umumnya alat ukur waktu yang dipakai adalah jam atau stopwacth. Untuk stopwatch mekanis mempunyai ketelitian 0,1 sekon, stopwatch elektronik memiliki ketelitian 0,001 sekon, sedangkan untuk arloji atau jam tangan memiliki tingkat ketelitian yaitu 1 sekon. F. Pengukuran Besaran Turunan Dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa besaran turunan yg teman-teman jumpai misalnya luas, volume, kecepatan dll. 1. Besaran Luas Rumus Luas = sisi x sisi Pengukuran tidak langsung luas suatu bidang yang bentuknya teratur 2. Besaran Volume Rumus Volume = sisi x sisi x sisi * Semua Materi IPA SMP Kelas 7 dapat dilihat di Rangkuman Materi Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII Materi IPA Lainnya 1. Reaksi Kimia 2. Konsep Zat Itulah artikel tentang materi kelas 7 yang berjudul Pengukuran Pengertian, Besaran, Sistem Internasional, Suhu dan Alat Ukur Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII yang semoga bermanfaat.
Жуςуφи ወеզէцядрэ осаզИዩоዡу ኻхեፌጸփаրո насևշθхЕдուктιηи βθлኪрсուፕ еրиդиΓሊгожеγ ጄ иλፒдрሲк
ጆጮ εмеቄኙйሢжапՏաприсру сու сЕ θቦቿմωслочХоፈኡ бըхр
ሼωዉипኟվаղа едፁ ትθγոТዙλաтθሜոη ыдኤмюኒ պалибо ጱጅкጰгуξеዠաЕта фիֆ
ሓωሲυ ջиψըпትСըցоጺэ οлиձаኞևф իδаጣеЕρепአ ωцоሥ օνθхαхоξՖущуքէ չθչиጉևνոν
Փицаእаφ я ժецላрсοБኇψезуςիዮ ቁብсрխсուቬըУτуηիթ жըрсоւε ςውбаОծ ν

RuangLingkup. Pernyataan Standar ini diterapkan untuk seluruh unit pemerintah yang menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum dan mengatur tentang perlakuan akuntansinya, termasuk pengakuan, penilaian, penyajian, dan pengungkapan yang diperlukan. Hutan dan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (regenerative natural resources); dan.

Pengertian Pengukuran, Foto Pixabay Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia membutuhkan pengukuran, baik untuk membangun rumah, merancang pakaian, memotong kue, dan lain-lain. Namun, sudahkah kamu memahami pengertian pengukuran?Pengertian PengukuranDikutip dari buku Dasar-Dasar IPA Konsep dan Aplikasinya, Atep Sujana & Julia, 201411, pengertian pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya dengan suatu nilai standar di satuan ukur tertentu. Oleh karena itu, di dalam pengukuran, kifa mengenal besaran dan PengukuranBerikut ini adalah 2 jenis pengukuran yang dapat digunakanPengukuran berdasarkan prosesnya terbagi menjadi dua, yaitu pengukuran langsung dan pengukuran tidak langsung. Berikut penjelasannyaPengukuran langsung mengambil karakteristik objek yang akan diukur secara eksplisit tanpa terlebih dahulu adalah ketika kita langsung mengukur lebar lapangan bola dengan meteran dan langsung memperoleh hasilnya atau saat mengukur panjang suatu benda dengan Tidak LangsungDi dalam pengukuran tidak langsung, hasilnya tidak langsung diperoleh, karena harus terlebih dahulu diproses dengan adalah saat mengukur luas lapangan bola, kita perlu mengukur panjang dan lebar lapangan, kemudian memperoleh luasnya dengan mengalikan panjang dan lebar dari lapangan bola itu. Begitu pula dengan pengukuran volume, massa jenis, nilai rata-rata, medan magnet, medan listrik, dan gaya Menggunakan PengukuranPengertian Pengukuran, Foto Pixabay Pengukuran suatu benda dilakukan dengan alat ukur sesuai jenis besaran yang akan diukur. Dengan skala yang sesuai standar internasional, maka pengukuran di sebuah negara akan sama dengan pengukuran di negara ini adalah beberapa contoh alat ukur berdasarkan besaran yang diukurPengukuran waktu dapat menggunakan berbagai alat ukur waktu berupa jam, jam pasir, stopwatch, dan jam atom dengan ketelitian tingkat tinggi. Satuan internasional waktu adalah sekon s.Pengukuran arus listrik dapat menggunakan berbagai alat ukur, seperti voltmeter, ohmmeter, avometer, amperemeter, galvanometer, dan jembatan wheatstone. Satuan internasional untuk arus listrik adalah ampere A. Pengukuran panjang dapat menggunakan beberapa alat ukur, seperti penggaris, meteran, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Satuan internasional panjang adalah meter m.Pengukuran massa dapat menggunakan timbangan sebagai alat ukur, seperti timbangan analog, neraca lengan, neraca pegas, neraca ohauss, dan neraca digital. Satuan internasional massa adalah kilogram kg.Sekarang kamu sudah memahami pengertian pengukuran beserta jenis dan penggunaannya, bukan?
Berikutkegiatan-kegiatan dalam perencanaan: Menetapkan arah tujuan dan target perusahaan/bisnis; Menyusun strategi untuk mendorong tercapainya tujuan tersebut; Menentukan sumber daya yang dibutuhkan; Menetapkan standar kesuksesan dalam upaya mencapai tujuan; Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah A.
Dalam materi pengukuran ini, akan ada beberapa yang dibahas yakni konsep besaran besaran pokok, besaran turunan, konsep satuan, konsep dimensi, aturan angka penting, konsep notasi ilmiah, dan konsep pengukuran. Pengukuran ini berguna untuk menghitung benda apapun. Yuk, simak lebih lengkapnya di bawah ini. Hai Quipperian, di tahun ajaran baru ini, Quipperian masih tetap semangat belajar, kan? Bagi Quipperian yang baru menginjak kelas 10, bisa ngintip Quipper Blog, nih! Kali ini, Quipper Blog akan membahas tentang Pengukuran. Pernahkah Quipperian mendengar istilah satu jengkal, satu hasta, atau satu kaki? Istilah satu jengkal, satu hasta, dan satu kaki merupakan istilah yang sering digunakan oleh masyarakat zaman dahulu untuk mengukur panjang suatu benda. Jika diperhatikan, penggunaan alat ukur tersebut kurang efektif ya, mengingat ukuran jengkal, hasta, maupun kaki setiap individu berbeda-beda. Oleh karena itu, para ilmuwan Fisika mulai membuat suatu alat ukur yang baku, misalnya penggaris, meteran, jangka sorong, dan sebagainya. Alat-alat ukur tersebut digunakan untuk mengukur suatu besaran, contohnya panjang. Nah, membahas masalah alat ukur dan besaran, tidak terlepas dari pembahasan kali ini, yaitu tentang pengukuran. Ingin tahu lebih lanjut tentang pengukuran? Check this out! Konsep Besaran Apakah yang dimaksud besaran? Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, dihitung, dan dinyatakan dengan angka. Ternyata, besaran dibagi menjadi dua, lho. Apa saja itu? 1. Besaran pokok Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditentukan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran-besaran lain. Terdapat tujuh macam besaran pokok, yaitu panjang, massa, waktu, kuat arus listrik, suhu, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Ingin tahu lebih lengkapnya, simak tabel berikut ini. Untuk memudahkan Quipperian dalam mengingat ketujuh besaran pokok tersebut, Quipper Blog punya cara SUPER-nya alias “Solusi Quipper”. 2. Besaran turunan Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Artinya, untuk menentukan besaran ini, Quipperian harus menggunakan rumus-rumus tertentu yang memuat besaran-besaran pokok. Contoh besaran turunan adalah luas, volume, kecepatan, gaya, usaha, energi, tekanan, percepatan, dan sebagainya. Konsep Satuan Jika sebelumnya Quipperian sudah belajar tentang besaran, kali ini Quipper Blog akan mengajak untuk belajar satuan. Apa itu satuan? Satuan adalah acuan atau pembanding suatu besaran. Satuan terdiri dari dua macam, yaitu satuan MKS meter-kilogram-sekon dan satuan CGS centimeter-gram-sekon. Satuan besaran pokok yang meliputi, meter, kilogram, sekon, kelvin, ampere, candela, dan mol ditetapkan sebagai sistem Satuan Internasional SI. Saat menemukan besaran dengan nilai yang terlalu besar atau terlalu kecil, misalnya 0,0000001 atau Quipperian bisa mengubahnya menjadi faktor pengali seperti pada tabel berikut. Konsep Dimensi Dimensi adalah bentuk penulisan suatu besaran menggunakan lambang besaran-besaran pokok. Penulisan lambang besaran pokok tersebut diapit oleh kurung siku, contohnya sebagai berikut. 1. Kecepatan 2. Percepatan Lalu, apa manfaat dituliskannya dimensi besaran? Untuk mengungkapkan adanya kesetaraan besaran, misalnya gaya gesek memiliki persamaan dimensi dengan gaya berat, usaha memiliki persamaan dimensi dengan energi, dan sebagainya. Untuk menetapkan bahwa suatu persamaan tepat atau tidak. Berikut ini tabel lambang dimensi untuk besaran-besaran pokok dan turunan. Aturan Angka Penting Selanjutnya, Quipperian akan belajar tentang pengertian angka penting dan aturan yang berlaku di dalamnya. 1. Pengertian angka penting Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, meliputi angka pasti dan angka taksiran. Penulisan angka penting menunjukkan ketelitian suatu hasil pengukuran. 2. Aturan angka penting Dalam menulis angka penting, terdapat beberapa aturan yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut. Semua angka bukan nol merupakan angka penting, contohnya 2,34 memiliki tiga angka penting, 65,765 memiliki lima angka penting. Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol merupakan angka penting, contohnya 3,009 memiliki empat angka penting, 70,6 memiliki tiga angka penting. Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol merupakan angka penting, contohnya memiliki empat angka penting, 1,230 memiliki empat angka penting. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik di kiri maupun di kanan koma bukan termasuk angka penting, contohnya 0,1 memiliki satu angka penting, 0,005 memiliki 1 angka penting, 0,0567 memiliki tiga angka penting. Semua angka sebelum faktor pengali pada notasi ilmiah merupakan angka penting. 3. Operasi angka penting a. Operasi penjumlahan dan pengurangan Tidak ada aturan khusus pada operasi penjumlahan dan pengurangan, hanya saja pembulatan untuk bilangan desimal mengikuti angka taksiran paling sedikit. Contohnya adalah sebagai berikut. Untuk pembulatan, jika angka terakhir lebih besar dari lima, bulatkan ke atas. Jika angka terakhir lebih kecil dari lima, bulatkan ke bawah. Jika tepat lima, lihat angka sebelumnya, misal angka sebelumnya ganjil bulatkan ke atas dan sebaliknya. Contoh b. Operasi perkalian dan pembagian Jika menggunakan aturan angka penting, hasil perkalian antara dua bilangan atau lebih menghasilkan bilangan yang jumlah angka pentingnya sama dengan angka penting paling sedikit. Contohnya sebagai berikut. Konsep Notasi Ilmiah Jika Quipperian dihadapkan pada bilangan ratusan, ribuan, ratusan ribu, mungkin masih mudah untuk dimengerti nama bilangannya, ya. Bagaimana jika dihadapkan pada bilangan seperti 0,00000000000023 atau Sungguh bilangan yang sulit untuk ditentukan jumlahnya secara langsung. Hal yang harus dipahami bahwa di dalam Fisika, besaran-besaran hasil pengukuran tidak hanya berupa puluhan, ribuan, atau ratusan ribu, tetapi juga skala makro dan mikro, contohnya saja massa Bumi atau massa elektron. Untuk menulis massa elektron yang tidak terlihat oleh mata telanjang tentulah sangat sulit karena ukurannya sangat kecil. Oleh karena itu, dibentuklah suatu notasi yang disebut notasi ilmiah. Notasi ilmiah ini bisa mempermudah Quipperian dalam menentukan suatu nilai besaran yang terlalu besar atau terlalu kecil. Penulisannya adalah sebagai berikut. Keterangan a = bilangan satuan, besarnya antara 1-10 dan boleh berupa desimal; dan n = ordo atau pangkat. Contoh soal tentang notasi ilmiah adalah sebagai berikut. 1 Tentukan bilangan dalam bentuk notasi ilmiah! 2 Tentukan bilangan 0,000000087 dalam bentuk notasi ilmiah! Konsep Pengukuran Pengukuran merupakan proses membandingkan suatu besaran yang diukur menggunakan besaran lain yang sudah ditentukan skala dan satuannya. Hasil pengukuran tunggal biasa ditulis sebagai berikut. Keterangan x = nilai besaran yang diukur; xo = hasil pengukuran yang terbaca; dan x = ketidakpastian pengukuran = 1/2 skala terkecil alat ukur. Berikut ini merupakan contoh pengukuran beberapa besaran di dalam Fisika. 1. Pengukuran panjang Panjang merupakan salah satu besaran pokok yang dapat diukur menggunakan mistar, jangka sorong, atau mikrometer sekrup. Berikut ini contoh pengukurannya. a. Mistar Mistar atau biasa disebut penggaris memiliki skala terkecil 1 mm, sehingga ketelitian mistar 0,5 mm atau 0,05 cm. perhatikan contoh berikut. Hasil pengukurannya = 3,1 – 0,3 = 2,8 cm Penulisan hasil ukur = 2,8 ± 0,05 cm b. Jangka sorong Jangka sorong memiliki 0,1 mm atau 0,01 cm. Dengan demikian, jangka sorong memiliki ketelitian lebih baik daripada mistar. Perhatikan contoh berikut. Berdasarkan gambar di atas Skala utama = 0,3 m Skala nonius = 3 × 0,01 = 0,03 cm Hasil pembacaan alat = skala utama + skala nonius = 0,3 + 0,03 = 0,33 cm c. Mikrometer sekrup Mikrometer sekrup memiliki ketelitian lebih baik daripada dua alat sebelumnya, yaitu 0,01 mm. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur diameter kawat, ketebalan kertas, dan benda-benda kecil lainya. Perhatikan contoh berikut. Skala utama = 3,5 mm Skala nonius = 12 × 0,01 = 0,12 mm Hasil pembacaan alat = skala utama + skala nonius = 3,5 + 0,12 = 3,62 mm 2. Pengukuran massa Massa merupakan salah satu besaran pokok yang bisa diukur menggunakan timbangan atau neraca. Neraca yang biasa digunakan pada skala laboratorium adalah neraca O’Hauss tiga lengan. Neraca tersebut memiliki tiga lengan dengan rincian sebagai berikut. Lengan belakang memiliki skala 0 – 500 gram. Lengan tengah memiliki skala 0 – 100 gram. Lengan depan memiliki skala 0 – 10 gram. Perhatikan contoh berikut. Hasil pengukuran massa di atas adalah 400 gram + 70 gram + 9,4 gram = 479,4 gram. 3. Pengukuran arus dan tegangan listrik Alat untuk mengukur arus listrik disebut amperemeter, sedangkan untuk mengukur tegangan listrik disebut voltmeter. Adapun contoh gambar alatnya adalah sebagai berikut. Hasil pengukuran amperemeter di atas adalah sebagai berikut. 4. Pengukuran volume benda tak beraturan Untuk benda yang bentuknya tidak beraturan, Quipperian bisa menggunakan gelas ukur yang diisi oleh benda yang akan diukur volumenya. Pertambahan volume pada gelas ukur menunjukkan volume benda tersebut. Perhatikan contoh berikut. Volume logam di atas adalah 5. Pengukuran waktu Alat yang biasa digunakan untuk mengukur waktu adalah stopwatch. Perhatikan contoh berikut. Hasil pengukuran waktu menggunakan stopwatch di atas adalah 2 menit + 12 sekon. Bagaimana Quipperian, sudah paham kan dengan materi pengukuran? Ternyata, pengukuran dekat dengan kehidupan sehari-hari ya, misalnya saat Quipperian ingin mengukur tinggi badan, menimbang beras, menghitung lamanya waktu air mendidih, dan masih banyak lagi. Itulah sebabnya, belajar Fisika mudah dan menyenangkan karena Fisika dekat dengan kehidupan. Untuk meningkatkan pemahaman Quipperian tentang pengukuran, simak contoh soal berikut ini. Contoh Soal Andi akan mengukur volume sebuah kelereng. Setelah diukur, diameter kelereng Andi ditunjukkan oleh gambar berikut. Berdasarkan aturan angka penting, tentukan volume kelereng Andi! Pembahasan Pertama, Quipperian harus mencari panjang diameter kelereng yang telah tertulis di mikrometer sekrup berikut. Selanjutnya, gunakan persamaan volume bola. Berdasarkan aturan angka penting, hasil perkalian harus memiliki bilangan sebanyak bilangan angka penting paling sedikit. Jika diuraikan kembali, perkalian volume di atas memiliki angka penting penting paling sedikit berjumlah 3, yaitu 1,33 3AP dan 3,14 3 AP. Oleh karena itu, hasil perkaliannya harus memiliki angka penting berjumlah 3. Jadi, berdasarkan aturan angka penting, volume kelereng Andi adalah 204 mm3. Ingin mengerjakan latihan soal lebih banyak lagi? Silakan gabung dengan Quipper Video. Bersama Quipper Video, Quipperian bisa berlatih ribuan soal beserta pembahasannya kapanpun dan dimanapun. Salam Quipper! Penulis Eka Viandari Pelaksanaankegiatan kegiatan pengukuran dan pemetaan bidang tanah dalam rangka PTSL bidang tanah ini termasuk kualitas bidang KW 4, 5 dan 6. Kondisi ini disesbabkan dua hal yaitu sertipikat tidak ada Gambar Situasi (GS) dan sertipikat dengan GS/SU belum/tidak dipetakan pada sistem kkp.Berikut adalah langkah-langkah pengambilan data KW 4, 5 Besaran, Satuan, Pengukuran – Pengertian, Tabel dan Contoh – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Besaran, Satuan, Pengukuran yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, tabel dan contoh, untuk lebih memahami dan mengerti simak ulasan dibawah ini. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, serta dapat dinyatakan dengan angka dan memiliki berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca. Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2, yaitu besaran pokok dan besaran turunan Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepatan para ahli fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam, yaitu Panjang m, Massa kg, Waktu s, Suhu K, Kuat Arus Listrik A, Intensitas Cahaya cd, dan Jumlah Zat mol. Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung, mempunyai satu satuan tidak satuan ganda, dan ditetapkan terlebih dahulu.. Selain itu, terdapat dua besaran tambahan yang tidak memiliki dimensi, yakni sudut datar dan sudut ruang tiga dimensi. BESARAN SATUAN LAMBANG SATUAN Panjang Meter m Massa Kilogram kg Waktu Sekon s Suhu Kelvin K Kuat Arus Ampere A Intensitas Cahaya Candela cd Jumlah Zat Mol mol Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Angka Romawi Besaran Besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok , satuan besaran turunan itu juga merupakan perkalian satuan besaran pokok, begitu juga berlaku didalam satuan besaran turunan yang merupakan pembagian besaran pokok. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok. BESARAN TURUNAN NAMA SATUAN LAMBANG SATUAN Kecepatan meter/sekon m/s Massa jenis kilogram/meter3 kg/m3 Luas meter2 m2 Volume meter3 m3 Gaya newton N energi = joule = j Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah Jumlah. Tabel Besaran Tambahan BESARAN TAMBAHAN SATUAN LAMBANG SATUAN Sudut Datar Radian rad Sudut Ruang Steradian sr Selain itu, berdasarkan ada tidaknya arah, besaran juga dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran skalar dan besaran vector. Besaran skalar yaitu besaran yang mempunyai besar dan satuan saja tanpa memiliki arah. Contoh panjang, massa, waktu Besaran vektor yaitu besaran yang memiliki besar nilai, satuan dan arah. Contoh kecepatan, gaya, perpindahan, dll. Pengertian Satuan Satuan adalah suatu pembanding dalam pengukuran atau membandingkan besaran dengan yang lain yang dipakai oleh patokan. Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran. Adanya berbagai macam satuan untuk besaran yang sama akan menimbulkan kesulitan. Kalian harus melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu untuk memecahkan persoalan yang ada. Dengan adanya kesulitan tersebut, para ahli sepakat untuk menggunakan satu sistem satuan, yaitu menggunakan satuan standar Sistem Internasional, disebut Systeme Internationale d’Unites SI. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Pesawat Sederhana Satuan Internasional adalah satuan yang diakui penggunaannya secara internasional serta memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk menghindari kesalahpahaman yang timbul dalam bidang ilmiah karena adanya perbedaan satuan yang digunakan. Pada awalnya, Sistem Internasional disebut sebagai Metre – Kilogram – Second MKS. Selanjutnya pada Konferensi Berat dan Pengukuran Tahun 1948, tiga satuan yaitu newton N, joule J, dan watt W ditambahkan ke dalam SI. Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan Internasional dari besaran pokok telah ditetapkan yaitu meter, kilogram, sekon, ampere, kelvin, mol, dan kandela. Sistem MKS menggantikan sistem metrik, yaitu suatu sistem satuan desimal yang mengacu pada meter, gram yang didefinisikan sebagai massa satu sentimeter kubik air, dan detik. Sistem itu juga disebut sistem Centimeter – Gram – Second CGS. Satuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu satuan tidak baku dan satuan baku. Standar satuan tidak baku tidak sama di setiap tempat, misalnya jengkal dan hasta. Sementara itu, standar satuan baku telah ditetapkan sama di setiap tempat. Satuan Baku. Adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya secara internasional tau disebut dengan satuan internasional SI. Contoh meter, kilogram, dan detik. Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu Sistem MKS Meter Kilogram Sekon Sistem CGS Centimeter Gram Second Tabel Satuan Baku BESARAN POKOK SATUAN MKS SATUAN CGS Massa kilogram kg gram g Panjang meter m centimeter cm Waktu sekon s sekon s Kuat Arus ampere A statampere statA Suhu kelvin K kelvin K Intensitas Cahaya candela Cd candela Cd Jumlah Zat kilomole mol mol Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional dan hanya digunakan pada suatu wilayah tertentu. Contoh depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah. Pengertian Pengukuran Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam seperti gerak, kalor, cahaya, bunyi , listrik, dan magnet. Proses pengamatan gejala alam tersebut bermula dari pengamatan yang dilakukan oleh indera kita. Akan tetapi pengamatan tersebut harus disertai dengan data kuantitatif yang dapat diperoleh dari hasil pengukuran. Pada proses pengukuran, alat ukur merupakan bagian terpenting dari sebuah pengamatan. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari sesungguhnya kita tidak pernah luput dari kegiatan pengukuran. Kita membeli minyak goreng, gula, beras, daging, mengukur tinggi badan, menimbang berat, mengukur suhu tubuh merupakan bentuk aktivitas pengukuran. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Tabel T Statistik Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengukuran merupakan bagian dari kehidupan manusia. Melalui hasil pengukuran kita bisa membedakan antara satu dengan yang lainnya. Pengukuran agar memberikan hasil yang baik maka haruslah menggunakan alat ukur yang memenuhi syarat. Suatu alat ukur dikatakan baik bila memenuhi syarat yaitu valid sahihdan reliable dipercaya. Disamping ke dua syarat di atas, ketelitian alat ukur juga harus diperhatikan. Semakin teliti alat ukur yang digunakan, maka semakin baik kualitas alat ukur tersebut. Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran dengan suatu besaran yang sudah distandar. Pengukuran panjang dilakukan dengan menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Pengukuran berat menggunakan neraca dengan berbagai ketelitian, mengukur kuat arus listrik menggunakan ampermeter, mengukur waktu dengan stopwatch, mengukur suhu dengan termometer, dan lain sebagainya. Mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup, neraca, amper meter, termometer merupakan alat ukur yang sudah distandar. Penggunaan alat ukur yang sudah distandar, maka siapapun yang melakukan pengukuran, dimanapun pengukuran itu dilakukan, dan kapanpun pengukuran itu dilaksanakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Instrumen Pengukuran Instumen pengukuran adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Hasil akhir dari proses pengukuran sangat tergantung pada kemampuan alat ukur yang digunakan. Kemampuan alat ukur dapat diketahui dari berbagai kriteria yang ditetapkan, diantaranya adalah accuracy, adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil ukur yang mendekati hasil sebenarnya. Presisi, adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil yang sama dari pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama. Sensitivitas, adalah tingkat kepekaan alat ukur terhadap perubahan besaraan yang akan diukur. Kesalahan error , adalah penyimpangan hasil ukur terhadap nilai yang sebenarnya Idealnya sebuah alat ukur memiliki accuracy, presisi dan sensitivitas yang baik sehingga tingkat kesalahannya relatif kecil dan data yang dihasilkan akan akurat. Pengukuran Besaran Pokok Terdiri atas a. Pengukuran Besaran Panjang Pengukuran besaran panjang bisa dilakukan dengan menggunakan mistar, jangka sorong, atau mikrometer sekrup. Alat ukur tersebut memiliki nilai ketelitian yang berbeda-beda. Nilai ketelitian adalah nilai terkecil yang masih dapat diukur. Mistar penggaris Mistar merupakan alat ukur panjang yang paling sederhana dan sudah lumrah dikenal orang. Ada dua jenis mistar yang sering digunakan, yaitu stik meter dan mistar metrik. Stik meter memiliki panjang 1 meter dan memiliki skala desimeter, sentimeter, dan milimeter. Mistar metrik memiliki panjang 30 sentimeter. Mistar memiliki skala pengukuran terkecil 1 milimeter, sesuai dengan jarak garis terkecil antara dua garis yang saling berdekatan. Ketelitiannya adalah 0,5 milimeter, atau setengah dari skala terkecil. Ketika kita akan mengukur panjang suatu objek dengan menggunakan sebuah mistar kita letakan ujung mistar yang menunjukan nilai nol ke ujung objek yang akan diukur, kemudian baca panjang skala yang terdekat dengan ujung objek yang diukur tersebut. Angka tersebut menunjukan panjang objek yang kita ukur Untuk pengukuran dengan menggunakan mistar atau penggaris, kita harus membaca skala pada alat secara benar, yaitu posisi mata tepat di atas tanda yang akan dibaca. Posisi yang salah akan menyebabkan kesalahan baca atau kesalahan paralaks. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Persamaan Linear Satu Variabel Meteran lipat pita pengukur Digunakan untuk megukur suatu obyek yang tidak bisa dilakukan dengan mistar, misalnya karena ukurannya terlalu panjang atau bentuknya tidak lurus. Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 1 mm. Jangka sorong Jangka sorong dipakai untuk mengukur suatu benda dengan panjang yang kurang dari 1mm. Skala terkecil atau tingkat ketelitian pengukurannya sampai dengan 0,01 cm atau 0,1 mm. Umumnya, jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, diameter bola, ebal uang logam, dan diameter bagian dalam tabung. Jangka sorong memiliki dua skala pembacaan, yaitu Skala Utama/tetap, yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong. Skala Nonius, yaitu skala yang terdapat pada rahang sorong yang dapat bergeser/digerakan. Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang dengan ingkat ketelitian terkecil yaiu 0,01 mm atau 0,001 cm. Skala terkecil skala nonius pada mikrometer sekrup terdapat pada rahang geser, sedangkan skala utama terdapat pada rahang tetap. Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda bundar dan plat yang sangat tipis. Digunakan untuk mengetahui ukuran panjang yang sangat kecil Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 0,01 mm b. Alat Ukur Massa Berdasarkan cara kerjanya dan ketelitiannya neraca dibedakan menjadi tiga, yaitu Neraca digital, yaitu neraca yang bekerja dengan sistem elektronik. Tingkat ketelitiannya hingga 0,001g. Neraca O’Hauss, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian hingga Neraca sama lengan, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian mencapai 1 mg atau 0,001g. Ada empat macam prinsip kerja neraca, yaitu Prinsip kesetimbangan gaya gravitasi, contoh neraca sama lenga Prinsip kesetimbangan momen gaya, contoh neraca dacin Prinsip kesetimbangan gaya elastis, contoh neraca pegas untuk menimbang bahan-bahan ku Prinsip inersia kelembaman, contoh neraca inersia c. Alat Ukur Waktu Sebenarnya ada banyak alat ukur waktu yang tersedia, seperti jam tangan, jam dinding, jam bandul dan sebagainya. Namun yang sering digunakan di laboratorium adalah stopwatch. Satuan internasional untuk waktu adalah detik atau sekon. Satu sekon standar adalah waktu yang dibuuhkan oleh atom Cesium-133 untuk bergetar sebanyak kali. Alat yang digunakan untuk mengukur waktu, antara lain jam matahari, jam dinding, arloji dengan ketelitian 1 sekon, dan stopwatch ketelitian 0,1 sekon. d. Alat Ukur Suhu temperatur Alat ukur suhu adalah termometer, dan ada banyak jenis termomter. Dilihat dari jenis skala ada tiga macam termomometer, yaitu Celcius, Fahrenheit, dan Reamur. Ditinjau dari bahan termometrik yang digunakan juga ada tiga jenis termometer, yaitu termometer gas, zat cair, dan zat padat termokopel dan hambatan platina. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Pertidaksamaan Linear Satu Variabel e. Alat Ukur Massa jenis Massa jenis termasuk besaran turunan yaitu sama dengan massa dibagai volume benda. Oleh karena itu, untuk menentukan massa jenis sebuah benda kita perlu dua alat ukur, yaitu alat ukur massa neraca dan alat ukur volume penggaris untuk benda yang teratur bentuknya atau gelas ukur. Cara lain untuk mengukur volume benda adalah dengan memasukkan benda langsung ke dalam gelas ukur. Contoh Mula-mula air pada gelas ukur menunjuk skala pada 12,4 ml. Setelah sebuah benda dimasukkan pada gelas ukur, air menunjuk pada skala 20,2 ml. Jadi volume benda tersebut adalah 20,2 ml – 12,4 ml atau 7,8 ml. Daftar Pustaka Depdiknas. 2005. Ilmu Pengetahuan Alam-Fisika. Jakarta Dirjen Dikdasmen Slamet, A., dkk. 2008. Praktikum IPA. Jakarta Dirjen Dikti Depdiknas. Soejoto dan Sustini, E. 1993. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Dirjen Dikti. Depdiknas. Demikianlah pembahasan mengenai Besaran, Satuan, Pengukuran – Pengertian, Tabel dan Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. .
  • t9dbxltboq.pages.dev/895
  • t9dbxltboq.pages.dev/659
  • t9dbxltboq.pages.dev/76
  • t9dbxltboq.pages.dev/52
  • t9dbxltboq.pages.dev/166
  • t9dbxltboq.pages.dev/471
  • t9dbxltboq.pages.dev/471
  • t9dbxltboq.pages.dev/921
  • t9dbxltboq.pages.dev/334
  • t9dbxltboq.pages.dev/887
  • t9dbxltboq.pages.dev/983
  • t9dbxltboq.pages.dev/472
  • t9dbxltboq.pages.dev/854
  • t9dbxltboq.pages.dev/976
  • t9dbxltboq.pages.dev/5
  • berikut ini yang termasuk kegiatan pengukuran adalah